Berita Sulut
Ini Kata Pengamat Ekonomi Sulut Terkait Pemanfaatan KEK Likupang
Pengamat Ekonomi Sulut Dr Robert Winerungan mengatakan Kehadiran KEK Bitung yang beroperasi, keberadaannya
Penulis: Mejer Lumantow | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Pengamat Ekonomi Sulut Dr Robert Winerungan mengatakan Kehadiran KEK Bitung yang beroperasi, keberadaannya sudah ditetapkan melalui Kepres nomor 34 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Sulawesi Utara dan mengalami perubahan sesuai Kepres nomor 16 Tahun 2020.
"Melihat penetapan KEK Bitung ini sebenarnya sudah lama walau ada perubahan Kepres tahun 2020.
Namun demikian implementasi KEK Bitung ini relative lambat karena kendala Covid-19 diawal tahun 2020," jelas Winerungan kepada Tribun Manado.
Hanya, kata Winerungan, Beberapa masalah pokok di KEK Bitung ini antara lain adalah kendala pengusahaan lahan oleh pemerintah, kemudian belum optimalnya pelabuhan Bitung serta infrastruktur penunjang lainnya di sekitar kawasan.
"Kendala ini seharusnya wajib segera diselesaikan Pemprov untuk mendorong perecapatan kehadiran KEK ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulawasi Utara," ujarnya.
KEK Bitung diperuntukkan untuk kawasan industry serta berbasis pada keunggulan komoditas daerah Provinsi Sulawesi Utara.
"Sebagai salah satu penghasil ikan terbesar di Indonesia, KEK Bitung fokus pada industri pengolahan perikanan untuk menghasilkan komoditi ekspor berkualitas internasional," terang Winerungan.
Lanjutnya, selain perikanan, KEK Bitung juga fokus pada industri kelapa beserta produk turunannya yang memiliki pasar yang sangat luas dan diminati baik dalam skala nasional maupun internasional.
"Kehadiran KEK BItung ini pada dasarnya untuk mempercepat pembangunan ekonomi di Sulawesi Utara karena pada dasarnya dengan membangun pusat unggulan perekonomian didaerah termasuk di Sulawesi Utara maka daera ini akan makin maju sesuai dengan tujuan utama pengembangan KEK adalah mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, serta meningkatkan daya saing," papar Dosen di Fakultas Ekonomi Unima ini.
Dengan adanya KEK tentu memberikan fasilitas bagi beberapa kawasan yang lokasinya memiliki akses ke pasar global, baik melalui pelabuhan maupun bandara.
Sehingga nantinya dapat memaksimalkan kegiatan industri, ekspor, impor, dan berbagai kegiatan ekonomi yang memiliki nilai tinggi, sekaligus menciptakan daya saing internasional.
Selain itu, KEK Bitung ini tentunya memiliki fokusnya sesuai kondisi dan situasi daerah nyiur melambai yakni pengembangan industri hulu, untuk sektor industri berorientasi ekspor yang bahun bakunya hasil dari daerah Sulawesi Utara seperti Kelapa dan ikan.
"Kehadiran KEK pada dasarnya untuk kemajuan daerah dengan berbagai keuntungan seperti KEK di beberapa wilayah akan membantu mempercepat perkembangan daerah melalui pusat pertumbuhan ekonomi baru, kemudian KEK akan membantu mengembangkan beberapa sektor, seperti industri, pariwisata, hingga perdagangan," urai Winerungan.
Tatkala KEK Bitung ini beroperasi ke depannya KEK diharapkan dapat meningkatkan produktivitas masyarakat dan daya saing di pasar internasional.
Sehingga tidak menutup kemungkinan, KEK Bitung ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di berbagai daerah ini.