Denmark Open 2021
Kehabisan Tenaga Setelah Piala Thomas, Indonesia Tumbang Tanpa Gelar di Denmark Open 2021
Seperti yang diketahui tim bulu tangkis Indonesia setelah turnament piala Thomas, squad Indonesia kembali bertanding di turnament Denmark Open 2021.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui tim bulu tangkis Indonesia setelah turnament piala Thomas.
Squad Indonesia kembali bertanding di turnament Denmark Open 2021.
Terkait hal tersebut Indonesia kini tanpa gelar di Denmark Open 2021.
Baca juga: Bunga Zainal Cerita soal Kisah Cinta dengan Sukhdev Singh, Sempat Terkendala Restu Orangtua
Baca juga: Genap Berusia 100 Tahun, Oma Maria Bolung di Minahasa Diarak Warga Keliling Kampung
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Besok Senin 25 Oktober 2021, Ini Wilayah yang Berpotensi Cuaca Ekstrem
Tim Bulutangkis Indonesia dipastikan balik ke rumah tanpa gelar dari turnamen BWF Super 1000, Denmark Open 2021.
Kepastian itu diperoleh setelah wakil Indonesia yang tersisa, yakni Tomy Sugiarto di sektor tunggal putra; kemudian Praveen Jordan/Melati Deava Oktaviani di nomor ganda campuran, tumbang di partai semifinal.
Manajer Tim Bulutangkis Indonesia, Aryono Miranat mengungkapkan, kegagalan Jonatan Christie dan kolega meraih gelar di Denmark Open 2021 lebih dikarenakan kebugaran fisik yang tidak lagi fit.
"Para pemain yang usai tampil di ajang perebutan Piala Sudirman di Finlandia dan Piala Thomas - Uber di Denmark, banyak yang mengalami kelelahan, sehingga tidak bisa tampil maksimal di turnamen Denmark Terbuka ini," jelas Aryono.
"Tenaga dan stamina mereka tidak cukup untuk kembali tampil maksimal di Denmark Terbuka yang juga melibatkan pemain top dunia," sambung Aryono.
Sejak Denmark Open 2021 dimulai, para penggawa Skuat Garuda sedianya sempat tampil apik.
Namun, nama-nama seperti Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie berakhir menyerah di tengah kompetisi akibat cedera yang diderita sedari membela Indonesia di Piala Thomas.
"Pemain seperti Anthony Ginting dan Jonatan Christie mengalami cedera yang sebenarnya didapat saat tampil di Piala Thomas sebelumnya," kata Aryono.
"Kita tahu mereka ngotot dan tampil habis-habisan di Piala Thomas karena motivasi untuk juara begitu besar, mengalahkan rasa sakitnya," sambung dia.
Sedang para pemain pelapis yang baru merasakan bermain di turnamen world tour level 1000, beberapa ada yang menunjukkan permainan yang baik.
Hanya saja, lanjut Aryono, faktor pengalaman bertanding yang masih kurang, membuat mereka banyak melakukan kesalahan sendiri.
"Mereka kurang tenang, ini memang berhubungan erat dengan jam terbang pengalaman," tutur Aryono.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/pebulutangkis-indonesia-melati-daeva-oktavianti-tengah-melakukan-pukulan.jpg)