Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Bolsel

Peringati Maulid Nabi SAW, Warga Desa Tolondadu Satu Bolsel Rayakan dengan Tradisi Walima

Momentum kelahiran Nabi Muhammad SAW tanggal 12 Rabiul Awal atau biasa disebut dengan Maulid Nabi

Penulis: Indra Wahyudi Lapa | Editor: Chintya Rantung
Indra lapa/Tribun Manado
Perayaan maulid nabi yang digelar oleh masyarakat dan pemerintah desa Tolondadu Satu Bolsel 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Momentum kelahiran Nabi Muhammad SAW tanggal 12 Rabiul Awal atau biasa disebut dengan Maulid Nabi, memang selalu mendapat perhatian khusus dari masyarakat Indonesia.

Kita menyaksikan berbagai macam perayaan maulid nabi diadakan oleh masyarakat, yang dikenal dengan Walima (Aneka Kue).

Perayaan maulid dilakukan dengan cara yang berbeda-beda, ada yang hanya dengan membaca kitab maulid, ada yang dengan mengadakan pengajian umum, dan lain sebagainya.

Sama halnya yang dilakukan masyarakat dan Pemerintah Desa Tolondadu 1 (Satu), mulai dari Selasa malam (19/10/2021).

Kepala Desa (Sangadi) Bobi Nupulo, melalui Sekertaris Desa Usman Kumedi mengatakan, tradisi walima dilaksanakan masyarakat keturunan suku Gorontalo.

"Tradisi walima diawali dengan dikili (dzikir) yang digelar setelah sholat isya, dilantunkan sepanjang malam hingga sholat subuh, diakhiri dengan doa bersama," jelasnya.

"Selanjutnya, setelah doa bersama, walima dibagikan kepada jamaah dan pelantun dikili," tambahnya.

Anggi sapaan akrabnya, ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membatu sehingga kegiatan tersebut bisa dilaksanakan tanpa kendala yang apapun.

“Alhamdulillah panitia mampu melayani pelaksana Dzikir, dan juga bantuan apapun dari masyarakat sangat berarti suksesnya kegiatan ini,” kata dia.

Ia menambahkan, tradisi Walima dengan membuat Tolangga, kental dengan suku Gorontalo.

“Tolongga ini, tujuannya sama untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, sudah menjadi tangungjawab kita sebagai generasi penerus untuk menjaga tradisi ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Asdin pakaya mengatakan, adapun misi Nabi Muhammad SAW lainnya, contoh mewujudkan persaudaraan.

"Sehingga Maulid Nabi juga menjadi momentum untuk mengembangkan hidup damai, penuh harmoni dan toleransi (tasamuh) antarumat beragama," ujar dia.

Ia menyampaikan, pelaksanaan kegiatan tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Kami tetap menjaga Protokol Kesehatan (Prokes),” tutup dia. (Dra)

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved