Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Keuskupan Manado

Uskup Rolly Buka Rangkaian Sinode Gereja Universal Tingkat Keuskupan Manado di Keroit

Uskup Rolly mengatakan semua umat Keuskupan Manado dipanggil untuk berjalan bersama. Panggilan itu untuk umat Gereja universal.

Dokumentasi Keuskupan Manado
Uskup Rolly Untu menyampaikan khotbah pada perayaan misa pembukaan Sinode Gereja Universal Tingkat Keuskupan Manado di Keroit, Minahasa Selatan, Minggu (17/10/2021). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Uskup Keuskupan Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC memimpin Misa Misioner Pembukaan Sinode Gereja Universal Tingkat Keuskupan Manado, Minggu (17/10/2021).

Misa dilaksanakan di Paroki Hati Kudus Yesus Keroit, Minahasa Selatan.

Hari ini semua keuskupan di seluruh dunia membuka serentak sinode Gereja universal yang dipuncaki sinode para uskup Oktober 2023 di Vatikan.

Bagian pembuka misa tingkat Keuskupan Manado ini dibuat di kompleks Sekolah Dasar (SD) Katolik Keroit.

Mendamping uskup, Pastor Paroki Keroit Pastor Joseph Ansow dan Vicarius Episcopalis (Vikep/Wakil Uskup) Kevikepan Stella Maris Pastor Canis Rumondor MSC.

Juga Ketua Pusat Pastoral Keuskupan Manado (Puspakusuma) sekaligus ketua Komisi Kataketik dan Kerasulan Awam Keuskupan Manado Pastor Kris Ludong, Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Manado Pastor Troy Kalengkongan.

Pun Direktur Karya Kepausan Indonesia Keuskupan Manado Pastor Marson Pungis, Ketua Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Manado Pastor Made Pantyasa, serta Ketua Komisi PSE Keuskupan Manado yang juga Direktur Caritas PSE Manado, Pastor Bernardus I Wayan Sugiarta.

Usai kata pengantar misa, Uskup dan para pastor memerciki dengan air suci perwakilan hidup bakti, kategorial gerejani dan kemasyarakatan juga komunitas basis teritorial.

Simbolisasi arti sinode yaitu berjalan bersama dilakukan pada tahap berikutnya dengan perarakan ke gereja paroki.

Bacaan Kitab Suci dan seterusnya dibuat di gedung gereja.

Dalam khotbah, Uskup Rolly mengatakan semua umat Keuskupan Manado dipanggil untuk berjalan bersama.

Panggilan itu sebenarnya bukan hanya untuk umat di Keuskupan Manado tapi Gereja universal.

Sinode sudah dibuka Paus Fransiskus tanggal 10 Oktober 2021.

Tanggal 17 Oktober 2021 dibuka secara serentak di semua keuskupan di seluruh dunia.

Untuk tingkat Keuskupan Manado, dibuat juga dalam situasi pandemi dengan memperhatikan protokol kesehatan di Paroki Keroit.

Uskup menggambarkan besarnya sinode ini.

Untuk Keuskupan Manado saja ada 1.750 wilayah rohani dari 74 paroki.

Berarti, ada puluhan ribu paroki di seluruh dunia yang mengikuti proses ini.

Proses ini menjadi besar karena prosesnya yang berbeda.

Dibuka secara universal di Vatikan, kemudian ada proses tingkat keuskupan setelah itu benua dan diakhiri sinode para uskup Oktober 2023 di Vatikan.

Dalam jalan bersama ini, sebagai satu persekutuan umat semua berpartisipasi melaksanakan misi Kristus.

Ini sesuai tema sinode "Bagi Gereja Sinodal: Persekutuan, Partisipasi dan Misi".

Semua mewartakan kepada semesta karya-karya Tuhan di mana-mana.

Di mana, Allah mau menyelamatkan umat manusia. Kasih-Nya diberikan untuk umat manusia.

Uskup lalu memberikan pertanyaan pokok.

"Apa kegunaan perjalanan bersama dari berbagai tingkat ini yang melibatkan puluhan ribu paroki ini di seluruh dunia? Langkah-langkah apa yang harus dilakukan dalam persekutuan Gereja sinodal ini?" ujarnya.

Ia mengatakan tentunya ini untuk mengamati apa yang terjadi di sekitar kita.

Apalagi perayaan Ekaristi dimulai dengan lagu yang menyadarkan soal arti persekutuan.

Lagu itu berjudul "Gereja Bagai Bahtera".

Dengan itu diingatkan Gereja dalam persekutuan sementara berjalan bukan di lautan dalam simbolisasi yang lama tapi lautan milenial.

Lautan milenial itu ditandai rupa-rupa kecanggihan teknologi. Komunikasi bisa mencapai ujung bumi bahkan seluruh jagat raya.

Selain pengamatan akan lingkungan sekitar, semua diajak berjalan bersama dalam pertobatan.

Ia mengatakan perlu ada pertobatan kembali kepada misi.

Pertobatan terutama diperlukan bukan hanya berlayar di dunia tapi berlayar menuju kehidupan abadi.

Semua dilakukan dengan proses mendengarkan, berdialog dan discernment (pembedaan Roh).

Uskup mengatakan semua proses ini merupakan cara kerja sinode.

Semua melihat kehendak Tuhan bukan hanya satu kelompok tapi juga dari mereka yang tidak dianggap penting dan diabaikan.

Ia lalu menceritakan cerita Kitab Suci soal Yesus memberi makan 5.000 orang.

Di mana di situ disebut belum terhitung perempuan dan anak-anak.

Sebuah penggambaran masa itu di mana ada kelompok yang tidak dianggap penting.

Ia mengatakan sinode merupakan evaluasi atas cara kerja. Itu bukan hanya tanggung jawab uskup tapi semua anggota Gereja universal.

Sesuai bacaan Injil hari ini soal permintaan duduk di sebelah kanan dan kiri Yesus, Uskup mengingatkan bagaimana menjadi rohani.

Umat diminta bukan hanya mencari posisi dan kekuasaan. (*)

Baca juga: Diduga Ada Harta yang Dikubur Bersama Mayat, Dua Makam Warga Tionghoa Dibongkar Orang Tak Dikenal

Baca juga: Kabar Tukul Arwana, Sudah Diperbolehkan Pulang Rumah, Belum Bisa Bicara Lantang

Baca juga: Gempa Terkini 4.6 SR Terjadi Tengah Malam, Berikut Info Lengkap BMKG, Ini Lokasi Pusatnya

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved