Perayaan 50 Tahun Provinsi MSC Indonesia, Kardinal Suharyo Puji Semangat Misionaris di Maluku-Papua
Tarekat MSC hadir dari daerah yang paling sulit. Mulai dari Maluku, Irian Barat (Papua), Sulawesi lalu ke Karesidenan Pekalongan, Jawa Tengah.
Penulis: maximus conterius | Editor: maximus conterius
Ia mengaku saat persiapan ibadah, ia merenungkan kalau mengenang berarti melihat sejarah, kalau merayakan seperti yang mereka buat saat ini.
"Tapi kalau pembaharuan, pembaharuan macam apa yang dibayangkan seperti dalam Lukas 4:16-21 (bacaan Injil perayaan)?" katanya.
Ia menafsirkan itu mulai dari sejarah berdirinya MSC.
Lewat permenungan yang panjang, pater pendiri MSC Jules Chevalier menemukan cinta Allah adalah obat mujarab bagi penyakit zaman.
Suharyo membaca cinta Hati Kudus Yesus yang diwartakan Yesus untuk tahun rahmat Tuhan.
"Kita tahu tahun rahmat Tuhan adalah tahun pembaharuan," katanya.
Karena umat Allah tidak harmonis, dirayakanlah Tahun Yobel.
Dalam 50 tahun sekali, dibuatlah sangat teliti perayaan itu seperti yang dikatakan kitab suci.
Cinta kasih Allah dalam Hati Kudus Yesus diwartakan dalam tahun rahmat Tuhan.
Jika dirunut ke belakang, tahun rahmat Tuhan berakar dari hati Allah yang peduli terutama dalam Kitab Kejadian.
Kain yang membunuh Habel adalah model wajah manusia yang tidak peduli. Tapi ketika Kain ketakutan akan dibunuh juga, Allah peduli kepada Kain.
Tuhan juga peduli kepada mereka yang tak punya hati.
Mgr Suharyo juga mengatakan Allah sebelumnya peduli kepada alam semesta.
Tuhan Allah mengambil manusia dari Taman Eden untuk memelihara tanah.
Itu juga diwartakan Yesus tentang Tahun Yobel dan tahun rahmat Tuhan itu.