Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Apa Itu

Apa Itu Minuman Elektrolit? Ampuh Mengembalikan Cairan Tubuh, Ini Waktu yang Tepat Meminumnya

Minuman elektrolit sering dikonsumsi untuk mengembalikan cairan tubuh dan elektrolit yang hilang saat berkeringat, muntah, atau diare.

Istimewa
Apa Itu Minuman Elektrolit? Ampuh Mengembalikan Cairan Tubuh, Ini Waktu yang Tepat Meminumnya 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Apa Itu Minuman Elektrolit?

Minuman elektrolit sering dikonsumsi untuk mengembalikan cairan tubuh dan elektrolit yang hilang saat berkeringat, muntah, atau diare.

Tidak hanya mengatasi kekurangan cairan dan elektrolit, minuman elektrolit juga dapat mencegah dehidrasi.

Elektrolit merupakan mineral bermuatan listrik yang banyak terdapat pada sel dan jaringan tubuh manusia.

Mineral ini juga bisa ditemukan di cairan tubuh, seperti darah, keringat, dan urine.

Ilustrasi minum

Saat olahraga di cuaca yang panas dapat menyebabkan kita kehilangan cairan.

Tentu segelas air dingin dengan sedikit lemon bisa menjadi pilihan yang tepat untuk memuaskan dahaga.

Namun, ada minuman populer yang biasa diminum orang sehabis olahraga berat, yaitu minuman elektrolit.

"Minuman elektrolit adalah air yang dilengkapi mineral bermuatan listrik, seperti natrium, kalium, dan magnesium," kata Naudia Jones RD, CDN, pemilik Brooklyn Nutrition Practice.

"Mineral ini memainkan peran penting dalam banyak fungsi tubuh, seperti mengatur kontraksi otot (seperti jantung), mengatur tekanan darah, tingkat pH darah, keseimbangan cairan, dan banyak lagi."

Hal yang membuatnya berbeda adalah, kandungan mineral pada minuman elektrolit lebih tinggi dibanding air biasa.

Karenanya mengkonsumsi minuman elektrolit dianggap cara yang bagus untuk mengisi kembali mineral dan elektrolit yang hilang selama aktivitas fisik yang intens.

"Selama aktivitas intensitas tinggi pada suhu panas, kehilangan elektrolit bisa terjadi melalui keringat."

Jika kita tidak mengisi kembali elektrolit yang hilang, kemungkinan akan terjadi dehidrasi, yang dapat menyebabkan gejala kebingungan, lesu, kram, sakit kepala, penurunan energi,  bahkan kematian.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved