Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Apa Itu

Apa Itu Noken? Kerajinan Khas yang Melambangkan Kedewasaan Seorang Wanita, Maha Karya Mama Papua

Noken adalah tas yang biasanya terbuat dari bahan seperti serat pohon, kulit kayu, atau daun, yang diproses menjadi benang yang kuat

Tabloid Nova - Grid.ID
Pesona Indonesia - Tas Noken, Maha Karya Mama Papua yang Mendunia 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Apa Itu Noken?

Noken adalah tas yang biasanya terbuat dari bahan seperti serat pohon, kulit kayu, atau daun, yang diproses menjadi benang yang kuat dan kemudian diikat atau dianyam menjadi satu.

Noken kembali ramai dibicarakan usai dikenakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat tiba di Papua untuk membuka rangkaian Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua pada Sabtu (2/10/2021).

Dalam kunjungannya ke Papua ini, Jokowi menyempatkan diri untuk membeli dua buah tas noken.

Kabar Gembira, Pemkot Manado Beri Diskon dan Bebas Denda Pajak

Jokowi menuliskan momen dirinya membeli noken di unggahan akun Instagramnya @jokowi.

"Dalam perjalanan menuju hotel di Jayapura sore ini, pandangan saya tertambat pada deretan tas rajutan warna warni yang dijajarkan di pinggir jalan," kata Jokowi.

Ketika itu, seorang Ibu yang merupakan warga Papua kemudian menjelaskan mengenai tas rajut tersebut.

"Ini noken, Bapak. Tas dari kulit kayu," demikian kata mama Papua bernama Paulina Adi yang ditemui Jokowi saat menjaga dagangannya.

Apa itu noken dan bagaimana sejarahnya?

Noken merupakan tas tradisional yang berasal dari Papua.

Mengutip pemberitaan Kompas.com, 25 April 2020, noken dibuat oleh wanita Papua dengan menggunakan bahan-bahan alam.

Noken biasanya dipakai untuk membawa hasil-hasil pertanian dan membawa barang dagangan ke pasar.

Noken biasanya dipakai dengan cara disangkutkan di bagian kepala yang mengarah ke bagian punggung dan dada perempuan Papua.

Masyarakat pedalaman Papua, biasanya menggunakan noken untuk membawa bayi, ternak, ubi, sayur, dan pakaian.

Noken adalah tas khas <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/papua' title='Papua'>Papua</a> yang digunakan untuk membawa hasil pertanian dan barang dagangan ke pasar.

Sedangkan bagi intelektual Papua, noken digunakan untuk menyimpan buku atau membawa notebook ke kampus.

Sedangkan bagi suku Dani yang bermukim di pegunungan tengah Papua, penggunaan noken dijadikan sebagai alat tukar.

Noken dengan jumlah tertentu dapat ditukar dengan seekor babi.

“Noken adalah identitas Papua. Di dalam noken itu kita mengisi semua kebutuhan seperti hasil bumi, harta benda, juga sebagai gendongan bayi. Semua itu ada dalam noken," ujar Merry Dogopia, salah satu perajin noken di Jayapura dikutip dari Kompas.com, 2 April 2021.

Sebagaimana dilansir dari Situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) noken telah lama ada di Papua, dan dipakai sekitar 250 suku dalam kehidupan sehari-hari.

Keberadaan noken adalah kebudayaan yang dikerjakan secara turun-temurun hingga saat ini.

Filosofi dan cara membuat noken

Noken asal Paniai yang dibuat menggunakan anggrek hutan yang harganya Rp 12 juta

Noken dimaknai sebagai rumah berjalan untuk menyimpan segala kebutuhan.

Selain itu juga dianggap sebagai simbol kesuburan perempuan, kehidupan yang baik dan perdamaian.

Filosofi noken juga melambangkan tanda kedewasaan seorang wanita.

Selain itu wanita yang tak bisa membuat noken tak boleh menikah hingga noken buatannya jadi.

Noken dibuat dari bahan-bahan alam, dari serat pohon Yonggoli dan pohon Huisa.

Kedua pohon tersebut merupakan pohon yang tumbuh liar di hutan Papua.

Selanjutnya serat-serat pohon itu dianyam atau dirajut.

Noken pada 4 Desember 2012 ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO di Paris, Perancis.

Noken digolongkan dalam kategori “in Need of Urgent Safeguarding” atau warisan budaya yang membutuhkan perlindungan mendesak.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengenal Apa Itu Noken, Kerajinan Khas Papua yang Dibeli Jokowi

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved