G30S PKI
Teuku Markam Dituduh PKI dan Dipenjara Soeharto, Harta Dirampas Padahal Sumbang 28 Kg Emas Monas
Di masa seperti inilah kemudian seorang pria bernama Teuku Markam muncul. Ia bergelut dengan banyak bisnis hingga akhirnya menjadi saudagar yang sukse
Pada era pemerintahan Orde Baru, Teuku Markam dituding sebagai PKI, dan koruptor.
Sehingga, pada tahun 1966, Teuku Markam pun dijebloskan ke penjara tanpa adanya proses pengadilan.
Baru pada tahun 1974 Teuku Markam dibebaskan oleh pemerintah.
Meski demikian, seluruh aset perusahaan dan kekayaannya telah disita oleh pemerintah Orde Baru.
Teuku Markam tutup usia akibat komplikasi penyakitnya pada tahun 1985.
Diberitakan Harian Kompas, 17 April 2019, Pembangunan Monas bahkan sempat terbengkalai pada 1966-1972 karena pasang surut politik setelah peralihan kekuasaan ke rezim Orde Baru.
Tercatat total biaya pembangunan Tugu Monas Rp 358.328.107,57. Anggaran yang cukup besar untuk proyek Monas memaksa Soekarno mencari para dermawan dari penjuru Tanah Air.
Salah satu bagian paling menarik dari Monas adalah emasnya yang berbobot lebih 30 kilogram.
Seorang pengusaha asal Aceh, Teuku Markam, rela menyumbang sampai 28 kilogram emas saat awal pembangunan Monas.
Pada puncak bangunan yang menjulang setinggi 132 meter, terdapat nyala obor yang terbuat dari perunggu seberat 14,5 ton dan dilapisi emas murni seberat 35 kilogram (yang kini menjadi 50 kilogram).
Uang patungan proyek Monas lainnya berasal dari sumbangan wajib pengusaha bioskop dari seluruh pelosok Tanah Air. Sepanjang November 1961-Januari 1962 tercatat 15 bioskop menyumbang Rp 49.193.200,01.
Bioskop Parepare, Sulawesi Selatan, misalnya, menyumbang Rp 7.700,60; bioskop Watampone, Sulawesi Selatan, Rp 1.364,20; dan bioskop Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rp 884.528,85.
Begini fakta unik Teuku Markam yang belum pernah diungkap:
1. Teuku Markam Pernah Jadi Orang Terkaya Se-Indonesia
Di masa-masa Awal kemerdekaan, tak banyak orang Indonesia kepikiran untuk menggeluti bisnis sebagai profesi.