Berita Manado
SMA N 8 Manado Belum Adakan PTM Terbatas, Ini Alasannya
SMA N 8 Manado memilih menunda melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Penulis: Isvara Savitri | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Jumat (1/10/2021) sekolah-sekolah di Manado sudah diperbolehkan melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Meski begitu, SMA N 8 Manado memilih menunda PTM terbatas hingga Senin (4/10/2021).
Menurut Kepala Sekolah (Kepsek) SMA N 8 Manado Mediatrix Ngantung, hal tersebut dikarenakan para guru terutama wali kelas sedang fokus mendata murid-murid yang sudah dan belum divaksin Covid-19.
"Masih banyak siswa kami yang belum divaksin, dan mungkin ada juga yang sudah vaksin tapi belum terdata," ujar Mediatrix ketika ditemui Tribunmanado.co.id.
Selain itu, saat ini SMA N 8 Manado juga fokus melengkapi fasilitas penunjang protokol kesehatan seperti papan-papan penunjuk, handsanitizer, hingga tempat cuci tangan di setiap depan ruangan kelas.
SMA N 8 Manado juga mempersiapkan jadwal-jadwal piket untuk menjaga kebersihan sekolah.
Rencananya, PTM terbatas awalnya akan menghadirkan 20 persen dari keseluruhan siswa di SMA N 8 Manado.
"Jadi nanti dari 994 siswa, kami hanya menghadirkan 20 persennya, yaitu siswa kelas X," tambah Mediatrix.
Demi menjaga ketertiban penerapan protokol kesehatan, SMA N 8 Manado juga membentuk tim Satgas Coivd-19 yang melibatkan para guru, pegawai, dan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
Adakan Vaksinasi Bagi Siswa yang Belum Vaksin
SMA N 8 Manado sudah beberapa kali memfasilitasi para pegawai, guru, dan siswa yang ingin mengikuti vaksinasi.
Misalnya saja dengan menyediakan kendaraan bagi siswa SMA N 8 Manado yang ingin mengikuti vaksinasi di tempat-tempat umum.
Kali ini, rencananya SMA N 8 Manado juga akan mengadakan vaksinasi bagi para siswa yang belum vaksin.
Pengadaan vaksinasi akan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Manado dan diadakan di SMA N 8 Manado.
"Rencananya Selasa minggu depan kami akan mengadakan vaksinasi bagi para siswa dengan kuota 300 orang," tutur Mediatrix.(*)