G30S PKI
Kisah Mayjen Suprapto saat G30S PKI 1965, Diculik hingga Dibunuh di Lubang Buaya oleh Cakrabirawa
Cerita Mayjen Suprapto saat G30S PKI 1965. Diculik Cakrabirwa lalu dibunuh di Lubang Buaya.
Pada tubuh mayat terdapat:
3 (tiga) luka tembak masuk di bagian depan,
8 (delapan) luka tembak masuk di bagian belakang,
3 (tiga) luka tembak keluar di bagian depan,
2 (dua) luka tembak keluar di bagian belakang,
3 (tiga) luka tusuk,
Luka-luka dan patah tulang karena kekerasan benda tumpul di bagian kepala dan muka,
1 (satu) luka karena kekerasan benda tumpul dibetis kanan,
Luka-luka dan patah tulang karena kekerasan tumpul yang berat sekali didaerah panggul dan bagian atas paha kanan
Kondisi lain: Tulang hidung patah, tulang pipi kiri lecet.
REFERENSI:
*Benedict Anderson dan Ruth McVey, A Preliminary Analysis of the October 1, 1965, Coup in Indonesia, a.b. Galuh HE Akoso dan Yeri Ekomunajat, Kudeta 1 Oktober 1965: Sebuah Analisis Awal, Yogyakarta: LKPSM, 2001, hlm. 22-23 dan 34.
*Imam Soedjono, Yang Berlawanan: Membongkar Tabir Pemalsuan Sejarah PKI, Yogyakarta: Resist Book, 2006, hlm. 301.
*John Roosa, Dalih Pembunuhan Massal, Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto (terj), Jakarta: ISSI dan Hastra Mitra, 2008, hlm. 61.
*Julius Pour, G30S Fakta atau Rekayasa, Jakarta: Kata Hasta Pustaka, 2013, hlm.2-6.
*Peter Kasenda, Hari-hari Terakhir Sukarno, Jakarta: Komunitas Bambu, 2012, hlm. 60-61.
*(Sumber dan arsip diterbitkan dalam Kuncoro Hadi, dkk, Kronik'65 (Yogyakarta: Media Pressindo, 2017), hlm. 237-239).
Tautan: https://www.tribunnewswiki.com/2019/09/24/g30s-1965-penculikan-mayjen-r-suprapto