Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

G30S PKI

''Pak Jenderal Ahmad Yani Lehernya Hampir Putus'' Kejamnya G30S PKI 1965

Kesaksian personel KKO AL dalam proses evakuasi Jenderal Ahmad Yani di Lubang Buaya seusai G30S PKI.

Penulis: Frandi Piring | Editor: Frandi Piring
Foto: https://radamuhu.com
Jenderal Ahmad Yani. Kisah Jenderal Ahmad Yani dibunuh pasukan Cakrabirawa G30S PKI 1965. Dibuang di Lubang Buaya. 

Dari 100 meter bau busuk mayat sudah tercium oleh Sugimin dan Ven Kandou saat masuk ke sumur tua itu.

"Masker anti huru-hara tembus baunya, dari 100 meter kita masuk sudah terasa bau (busuknya) jenazah," ujar Ven Kandou.

"Dua hari setelahnya kami tak bisa makan (gara-gara bau itu)," tambahnya.

Kisah <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/jenderal-ahmad-yani' title='Jenderal Ahmad Yani'>Jenderal Ahmad Yani</a> saat dievakuasi dari <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/lubang-buaya' title='Lubang Buaya'>Lubang Buaya</a>

(Foto: Jenderal Ahmad Yani saat dievakuasi dari Lubang Buaya (Kolase Foto: indocropcircles.wordpress.com/tribunnews/https://bartzap.com/net)

Untuk mengangkat jenazah pun secara wajar tidak mungkin.

Hal ini lantaran posisi jenazah dari ketujuh perwira TNI AD di sumur itu terbalik, yakni kaki berada diatas dan kepala dibawah.

Mau tak mau kaki jenazah harus diikat dan ditarik keatas dalam keadaan terbalik.

"Yang ngenes sekali itu (jenazah) pak Jenderal Ahmad Yani dan Jenderal Sutoyo ketika ditarik ke atas sudah dimulut sumur talinya putus," kata Ven Kandou.

Putusnya tali itu membuat jenazah keduanya jatuh lagi kedalam sumur tua.

Ven Kandou melanjutkan jika dirinya semakin sedih tatkala melihat kondisi para jenazah, terutama jenderal Ahmad Yani.

"Sedih, saya melihat pak Yani lehernya disayat hampir putus," kata Ven Kandou.

Sugimin juga mengatakan kondisi jenazah Ahmad Yani yang paling memprihatinkan.

"Mungkin Pak Yani diberondong tembakan berkali-kali."

"Pada waktu (jenazah Ahmad Yani) diangkat kotoran dari perutnya keluar (sobek akibat berondongan peluru sebelumnya), jenazah yang lainnya tak ada yang sampai seperti itu," ujar Sugimin.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved