Berita Bitung
Dampak Negatif dan Positif Jalan Tol Manado Bitung
Di beberapa titik di Kota Bitung ketika hujan deras kerap terjadi luapan dari saluran induk atau got, sampai menutupi badan jalan.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Keberadaan jalan bebas hambatan tol Manado Bitung, membawa banyak dampak untuk Provinsi Sulawesi Utara dan Kota Bitung khususnya.
Menurut Wali Kota Bitung Ir Maurtis Mantiri, keberadaan jalan tol Manado Bitung dilihat dari segi akses, bagi masyarakat yang melakukan perjalanan bermotor, jadi lebih lancar dan cepat ke Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Manado.
“Selain itu dengan hadirnya jalan tol Manado Bitung, gaya hidup atau status sebuah daerah dalam hal ini Kota Bitung pasti akan naik,” tutur Maurits Mantiri saat di hubungi tribunmanado.co.id, Rabu (22/9/2021).
Di sisi lain Maurits Mantiri melihat ada dampak lainnya yaitu pada lingkungan.
Di mana di beberapa titik di Kota Bitung ketika hujan deras kerap terjadi luapan dari saluran induk atau got, sampai menutupi badan jalan.
Kondisi atau dampak tersebut, terus ditangani dan dilakukan penyelesaian oleh pemerintah Kota Bitung.
Misalkan, mengerahkan Dinas PUPR Kota Bitung melakukan pengangkatan sedimen pasir dan sampah yang menutupi sejumlah saluran atau got di pusat Kota Bitung, Kelurahan Bitung Timur Kecamatan Maesa serta di titik-titik lainnya.
Rudy Tenok Kepala Dinas PUPR Kota Bitung menambahkan, progress jalan bebas hambatan Tol Manado Bitung mengacu pada perencanaan Jasamarga operasionalnya pada bulan Desember 2021.
Untuk saat ini dari titik pintu Tol Danowudu ke Pintu Tol Terminal Petikemas Bitung, sementara masih berlangsung pengerjaan pembangunan konstruksi.
“Dampak adanya jalan Tol Manado Bitung terhadap ke Kota sudah menjadi rahasia umum, ada banjir dan lainnya."
"Tapi sudah ada kesepakatan antara Jasamarga dengan pemerintah Kota Bitung, melalui instansi teknis Dinas PUPR untuk bekerjasama buat perencanaan terkait dampaknya,” tutur Rudy Tenok Kepala Dinas PUPR Kota Bitung.
Terkait dengan penyelesaian dampak, dari pengerjaan jalan tol Manado Bitung pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Jasamarga untuk kedepan.
Ketika jalan tol sudah di operasikan, para pihak akan eksekusi sesuai dengan perencanaan terkait penanganan dampak jalan tol seperti banjir dan lainnya.
Menurut Rudy Tenok, pihaknya masih akan menunggu sampai jalan tol itu 100 persen beroperasi agar diketahui dampak yang terjadi selain banjir ada apa saja dan titik-titiknya dimana.
Agar supaya jelas dan terang benerang, penanganan yang akan dilakukan pemerintah kota Bitung dan pihak Jasamarga terkait dampak keberadaan jalan Tol Manado Bitung.
Selain dampak itu, dari sisi manfaat adanya jalan tol Manado Bitung erat kaitannya dengan sisi infrastruktur.
Karena berbicara jalan Tol Manado Bitung, erat kaitannya dengan jalan – jalan yang ada di dalam kota Bitung.
Umur atau usia jalan – jalan yang ada di dalam kota Bitung, akan semakin panjang atau bertambah dari hanya 35 tahun sudah rusak.
Dengan adanya jalan Tol Manado Bitung bertambah 10 sampai 20 tahun kemudian baru akan rusak.
“Karena, kendaraan dengan volume besar dengan beban berat melintas di jalan tol Manado Bitung tidak lagi di jalan-jalan yang ada di dalam kota,” kata dia.
Ia mengatakan akses ke Ibu kota provinsi Sulut kota Manado menjadi lebih cepat dan lancar.
Terpisah Wakil Ketua DPRD Bitung Keegen Kojoh menilai, hadirnya jalan Tol Manado Bitung tunjang sektor perekonomian dan pembangun karena jarak dan waktu dari dan ke Manado jadi singkat.
“Apalagi jika Internasional Hub Port dan KEK sudah jalan, keberadaan jalan tol sangat berperan penting,” kata KEegen Kojoh.
Lanjut Keegen Kojoh wakil Ketua DPRD Bitung dari partai Nasdem melihat dampak lainnya, di lingkungan.
Pihak pengembang harus benar-benar memperhatikan lingkungan, ketika mengerjakan proyek Nasional.
Dampak lingkungan yang terjadi, misalnya banjir pasir, lumpur dari dataran tinggi ke dataran rendah.
Dimana posisi atau letak pembangunan jalan tol Manado Bitung, berada di bagian atas. Jika tidak diantisipasi atau disiapkan saluran air yang baik, pasti akan terus terjadi luapan air.
“Kami yakin kalau sudah selesai jalan tol nya, pengembang akan lakukan perbaikan."
"Kami DPRD Bitung setiap ada informasi banjir pasir dan lainnya akibat jalan tol, langsung melaporkan kepada pengembang, meski kadang mereka mengindahkan kelurahan masyarakat di lapangan,” tandasnya.
Saat ini jalan tol Manado Bitung, baru 26 Kilometer yang eksisting dari total panjang 39 Km.
Jalan tol yang melintas di dua Kota Bitung dan Manado serta satu Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulut.
Terdiri dari dua seksi, yaitu seksi 1 Manado-Airmadidi sepanjang 14 kilometer yang dibangun pemerintah.
Kemudian ,seksi 2 Airmadidi-Bitung sepanjang 25 kilometer dibangun PT JMB.
Jalan Tol Manado-Bitung yang dibangun sejak 2017 memiliki total investasi sebesar Rp 4,95 triliun dengan masa konsesi 40 tahun.
Tentang Bitung
Kota Bitung adalah salah satu kota di provinsi Sulawesi Utara.
Jarak dari Manado ke Manado Ibu kota Provinsi Sulut yakni 42,4 kilometer lewat Jalan Tol Manado - Bitung, atau sekitar 50 menit ditempuh dengan kendaraan roda empat.
Kota ini memiliki perkembangan yang cepat karena terdapat pelabuhan laut yang mendorong percepatan pembangunan.
Wilayah Kota Bitung terdiri dari wilayah daratan yang berada di kaki Gunung Dua Sudara dan sebuah pulau yang bernama Lembeh.
Kota Bitung terdiri dari 8 kecamatan dan 69 kelurahan, dengan luas wilayah 302,89 km² dan sebaran penduduk 730 jiwa/km².
Saat ini Kota Bitung dipimpin Wali Kota Maurits Mantiri dan Wakil Wali Kota Hengky Honandar. (crz)
• Pria Ini Palak dan Bongkar Jualan Pedagang Hingga Tantang Polisi, Ciut Saat Ditangkap
• Cerita Yens Watung, Berawal Menekuni Pekerjaan Swasta Kini Jadi Wartawan Media Online
• Mengenal Sindrom Putri Tidur, Gangguan Langka yang Sebabkan Tidur Berlebihan
