Kecelakaan Lalu Lintas
Oma Martje Sumanti Nyaris Pingsan Lihat Jenazah Aldo Merentek, Cucunya Korban Tabrak Lari di Manado
Setelah polisi keluar, datanglah oma Martje Sumanti yang adalah oma dari Aldo Merentek dari Desa Tondei, Minahasa Selatan.
Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Martje Sumanti, Oma Aldo Merentek yang jadi korban tabrak lari di Jalan Parigi Malalayang, Manado, Sulawesi Utara menangis saat melihat jenazah cucunya terbujur kaku di rumah sakit Prof Kandou Manado, Selasa (21/9/2021) subuh
Polresta Manado sementara menyelidiki kasus laka lantas ini, dua personel telah melakukan lidik di lokasi kejadian.
Setelah melakukan lidik di lokasi kejadian, polisi melihat kondisi jenazah.
Terlihat di wajah sebelah kiri korban ada luka goresan.
Setelah polisi keluar, datanglah oma Martje Sumanti yang adalah oma dari Aldo Merentek dari Desa Tondei, Minahasa Selatan.

Martje menangis hampir pingsan sambil berteriak.
"Tuhan tolong kiapa kasiang Aldo sudah jadi bagini," ucap oma Martje saat di samping jenazah cucunya.
Diketahui Oma Martje adalah ibu dari ayah Aldo yang tinggal di Tondei, Minahasa Selatan.
Ayah Aldo sekarang berada di Ratatotok.
Sedangkan ibu Aldo, Welsye Mondoringin sekarang domisili di Bitung.
Aldo sudah menikah dan memiliki satu orang anak perempuan yang berusia 2 tahun.
Polisi masih mencari pelaku tabrak lari tersebut.
Ibu Aldo Merentek, Korban Tabrak Lari di Manado Minta Pelaku Serahkan Diri

Welsye Mondoringin, ibu Aldo Merentek yang korban tabrak lari di Jalan Parigi 7 Malalayang Kota Manado, Sulawesi Utara berharap pelaku segera menyerahkan diri ke polisi.
Aldo Merentek meninggal ditabrak lari pada Selasa (21/9/2021) pukul 03.30 Wita
Korban saat kejadian meninggal di lokasi kejadian. Kondisinya cukup parah dari tubuh korban di kepala dekat mata sebelah kiri korban ada goresen yang parah.
Korban dibawah di Rumah Sakit Prof Kandou, untuk dilakukan pemeriksaan visum.
Welsye Mondoringin diwawancarai tribunmanado.co.id mengatakan Aldo adalah anak yang baik, pengertian kepada orangtua dan istri serta anaknya.
"Aldo sebelumnya ada pekerjaan di Bitung, tapi dia ingin kerja di Manado, awalnya saya sempat larang tapi sebagai seorang ibu memberikan kesempatan untuk anak yang ingin bekerja," kata Welsye.
Lanjutnya, meskipun sudah ada firasat tidak enak saat Aldo ingin datang Manado tapi sebagai orangtua punya batin merasa tidak enak.
Baginya mau bagaimana lagi, sebagai manusia rencana lain, tapi Tuhan berkehendak lain.
"Dengan kejadian ini kami harapkan uluran tangan pemerintah bekerjasama dengan kepolisian agar membantu supaya pelaku tabrak lari ini ditemukan. Kepada pelaku kami harapkan agar segera menyerahkan diri, kalau tidak ada inisiatif yang baik dari pelaku kami minta kepolisian mencari dan temukan pelaku tersebut," harapnya.
Welsye memohon polisi bisa mengungkap dan mengetahui siapa pelaku tabrak lari tersebut.
Aldo akan dimakamkan di Tondei, kecamatan Motoling, Minahasa Selatan.
Jenazahnya akan disemayamkan dulu ke Kota Bitung untuk diadakan ibadah pelepasan karena Aldo terdaftar masyarakat di sana.
Kasat Lantas Polresta Manado Kompol Benyamin Undap ketika dihubungi menyampaikan telah terjadi laka lantas kendaraan menabrak pejalan kaki, Aldo Merentek.
"Sebelum kejadian Kendaraan DB yang belum diketahui bergerak dari arah Timur ke Barat, kemudian menabrak pejalan kaki yang berada di badan jalan sebelah utara," ucap mantqn Kapolsek Wanea ini.
Kasat menegaskan Sat Lantas Polresta Manado kini sementara melakukan penyelidikan.
Tentang Manado
Kota Manado adalah Ibukota Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia, dan merupakan kota terbesar kedua di Pulau Sulawesi.
Kota Manado berbatasan dengan Kabupaten Minahasa dan Minahasa Utara.
Kota Manado memiliki 11 kecamatan serta 87 kelurahan dan desa, luas wilayah Kota Manado 157,27 km²
Wilayah perairan Kota Manado meliputi Pulau Bunaken, Pulau Siladen dan Pulau Manado Tua
Saat ini di Kota Manado dipimpin oleh Wali Kota Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota Richard Sualang. (fis)