Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Afghanistan

Serangan Drone Amerika Tewaskan 10 Warga di Kabul Afghanistan, Ada Relawan AS

militer AS hanya memberikan waktu beberapa detik sebelum rudal Hellfire menghantam targetnya pada Agustus lalu.

Editor: Aldi Ponge
AP PHOTO/KHWAJA TAWFIQ SEDIQI
Orang-orang Afghanistan terlihat di dalam sebuah rumah setelah serangan drone AS di Kabul, Afghanistan, Minggu, 29 Agustus 2021. Serangan drone AS menghantam mobil yang berisi beberapa pembom bunuh diri dari ISIS-K, yang hendak menyerang evakuasi di bandara internasional Kabul lagi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Serangan drone milik militer Amerika Serikat menghantam Kabul Afghanistan.

Ada 10 warga sipil Afghanistan yang dikabarkan tewas dalam serangan tersebut.

Kementerian Pertahanan AS akhirnya mengakui serangan tragis tersebut.

Padahal CIA dilaporkan sudah memeringatkan militer ada anak kecil di lokasi tersebut.

Serangan udara itu digelar setelah bom bunuh diri mengguncang di bandara Kabul, menewaskan 169 warga Afghanistan dan 13 tentara AS.

CNN yang mengutip tiga sumber internal Washington mengungkapkan, tak dijelaskan kapan peringatan itu dilayangkan.

Tetapi, militer AS hanya memberikan waktu beberapa detik sebelum rudal Hellfire menghantam targetnya pada Agustus lalu.

Dilansir New York Post, peringatan terlambat yang dilayangkan CIA fatal. Sebanyak 10 orang tewas dalam serangan udara tersebut, dengan mayoritas anak-anak.

Pemerintahan Presiden Joe Biden harus memberikan pernyataan maaf, setelah sebelumnya bersikukuh mereka mengenai target teroris ISIS-Khorasan (ISIS-K).

Beberapa media AS seperti New York Times melakukan investigasi, dan mengungkapkan serangan udara itu malah mengenai warga sipil.

Salah satu korban diidentifikasi Zemerai Ahmadi, bekerja sebagai staf di organisasi kemanusiaan yang dipunyai AS.

Saat kejadian, dia baru saja memasuki rumah dan membunyikan klaksonnya. Putranya yang berusia 11 tahun kemudian keluar.

Bocah itu masuk ke kursi pengemudi, dan memasukkan mobil ayahnya ke parkiran, sementara saudara-saudaranya menonton.

Saat itulah, rudal Hellfire yang ditembakkan drone AS menghantam mobil Toyota Ahmadi, membunuhnya, anak-anaknya, dan sepupunya.

 Jenderal Kenneth McKenzie, Komandan Sentral AS (CENTCOM) menuturkan dia akhirnya yakin bahwa mereka salah sasaran.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved