Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kebakaran di Lapas Tangerang

Cerita Napi Inisial H, Ini yang Terjadi Setelah Kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang

Inilah yang terjadi setelah kejadian kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang. Pengakuan sejumlah narapidana yang mereka rasakan setelah kejadian itu. 

Istimewa Via Tribunnewswiki.com
Kondisi Blok C Lapas Kelas I Tangerang pasca terjadinya insiden kebakaran pada Rabu (8/9/2021) 

Sementara itu, narapidana kasus narkoba yang selamat berinisial H juga menceritakan trauma pasca-kejadian tersebut.

Bahkan, ia pernah merasa rekannya yang meninggal akibat kejadian tersebut datang menghampirinya beberapa hari setelah peristiwa kebakaran maut tersebut.

"Mungkin karena saya kepikiran dan mengingat-ngingat dia, jadi saya merasa dia datang ke saya.

Tapi kalau sekarang, yang saya rasa lebih ke ingin suasana yang ramai, tidak mau sepi," cerita H.

Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kota Tangerang menggelar trauma healing untuk para narapidana.

Pelayanan kesehatan jiwa ini diikuti puluhan narapidana khususnya napi blok C yang melihat langsung kobaran api menghanguskan Lapas Kelas 1 Tangerang.

Kepala Bidang P2P, Dinkes Kota Tangerang, Indri Bevy mengungkapkan, program trauma healing digelar sejak Selasa (14/9/2021) hingga Jumat (17/9/2021).

Trauma healing diadakan bersama RSUD Kota Tangerang dan Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI).

Trauma Healing saat ini difokuskan pada para napi, dan nanti dilanjutkan ke petugas yang bertugas saat kejadi.

Sejak hari kedua insiden kebakaran yang terjadi, Indri mengatakan tim Dinkes sudah turun untuk melakukan pendekatan, penenangan dan pendalaman terkait sejauh apa gangguan psikis atau mental yang diderita korban selamat Blok C.

Begitu juga dengan mereka blok tetangga yang sekadar mendengar atau melihat proses kejadian.

“Sebelum para napi bertemu dokter, Dinkes telah menyebar kuesioner dengan 29 poin pertanyaan. Hasilnya, baru ditentukan mereka membutuhkan penanganan psikiater atau psikolog dengan berbagai status traumanya," papar Bevy.

Sedangkan Kabid Pelayanan Medis dan Keperawatan, RSUD Kota Tangerang, Amir Ali membeberkan hasil kuesioner para napi banyak yang mengalami kecemasan dan kesulitan tidur.

"Maka, pada trauma healing ini belasan dokter psikiater dan psikolog diturunkan. Melakukan terapi kejiawaan dan terapi pengobatan. Sejauh ini belum ada yang naik pada tahap rujukan," tutur Amir.

Pada proses terapi, kata Amir, dilakukan secara person to person sehingga sampai saat ini baru sekitar 83 napi yang ditangani.

Halaman
1234
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved