ISIS
Pemimpin ISIS Sahara Tewas Dibunuh Pasukan Militer Prancis, Presiden Macron: Keberhasilan Besar
Adnan Abu Walid al-Sahrawi tewas dalam Operasi Militer Prancis. Presiden Prancis Emmanuel Macron sebut sebuah keberhasilan besar militer negaranya.
Kelompok itu secara resmi diakui oleh pimpinan pusat Negara Islam pada tahun berikutnya karena berakar di timur laut Afghanistan, khususnya di Provinsi Kunar, Nangarhar dan Nuristan.
ISIS-K juga berhasil mendirikan sel-sel tidur di bagian lain Pakistan dan Afghanistan, termasuk Kabul, menurut pemantau PBB.
Perkiraan terbaru kekuatan ISIS-K bervariasi dari beberapa ribu pejuang aktif hingga serendah 500 orang, menurut laporan Dewan Keamanan PBB yang dirilis bulan lalu.
"Khorasan" adalah nama historis untuk wilayah tersebut, mengambil bagian dari apa yang sekarang disebut Pakistan, Iran, Afghanistan, dan Asia Tengah.
ISIS Khorasan bertanggung jawab atas beberapa serangan paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir di Pakistan dan Afghanistan.
Kelompok ini telah membantai warga sipil di kedua negara, di masjid, tempat suci, alun-alun dan bahkan rumah sakit.
Kelompok ini secara khusus menargetkan Muslim dari sekte yang dianggap sesat, termasuk Syiah.
Tahun lalu, ISIS Khorasan mengejutkan dunia -- pria bersenjata mengamuk dan menembaki bangsal bersalin di lingkungan yang didominasi Syiah di Kabul, yang menewaskan 16 ibu dan calon ibu.
Namun IS-Khorasan gagal menguasai wilayah mana pun di kawasan itu, menderita kerugian besar karena operasi militer pimpinan Taliban dan AS.
Menurut penilaian militer AS dan PBB, setelah fase kekalahan berat IS-Khorasan sekarang beroperasi sebagian besar melalui sel-sel rahasia yang berbasis di atau dekat kota untuk melakukan serangan tingkat tinggi.
Hubungan ISIS-K dengan Taliban Kedua kelompok itu adalah militan Islam Sunni garis keras, tetapi saling berperang.
Mereka berbeda dalam hal-hal kecil agama dan strategi, sambil mengklaim sebagai pembawa bendera jihad yang sebenarnya.
Perselisihan itu telah menyebabkan pertempuran berdarah di antara keduanya, dengan Taliban muncul sebagai pemenang sebagian besar setelah 2019 ketika IS-Khorasan gagal mengamankan wilayah seperti yang dilakukan kelompok induknya di Timur Tengah.
Sebagai tanda permusuhan antara dua kelompok jihad, pernyataan ISIS menyebut Taliban sebagai murtad.
Reaksi IS-Khorasan atas Kemenangan Taliban
IS-Khorasan sangat kritis terhadap kesepakatan tahun lalu antara Washington dan Taliban yang mengarah pada kesepakatan untuk menarik pasukan asing.
Bahkan IS-Khorasan menuduh Taliban mengabaikan tujuan jihad.
Ketika sebagian besar kelompok perlawanan berbasis Islam seperti Hamas dan Hezbollah memberi selamat atas kemenangan Taliban di Afghanistan, tapi IS-Khorasan tidak memberikan apresiasi.
ISIS menuduh Taliban mengkhianati jihadis dengan kesepakatan penarikan AS dan bersumpah untuk melanjutkan perjuangannya. (aljazeera)
(Kompas.com)
Tautan: