Tribun Manado Travel
Pedagang Tinutuan di Manado Mengaku Tak Terdampak Pandemi Covid-19 dan PPKM
Bagi Anda yang pernah berkunjung ke Kota Manado pasti pertama kali disarankan mencoba kuliner tinutuan.
Penulis: Isvara Savitri | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Sulawesi Utara terkenal dengan tinutuan atau bubur Manado-nya.
Bagi Anda yang pernah berkunjung ke Kota Manado pasti pertama kali disarankan mencoba kuliner tinutuan ini.
Tentunya Anda tidak akan kesulitan mendapatkan tinutuan di Kota Manado.
Hal inilah yang menjadikan Kota Manado memiliki julukan Kota Tinutuan.
Salah satu tinutuan yang terkenal enak adalah Kios Tinutuan Singkil yang terletak di Jalan Hasanuddin Nomor 1, Singkil Satu, Singkil, Manado, Sulut, lebih tepatnya di samping Jembatan Megawati.
Sang pemilik yang bernama Yeni Mantiri mengatakan dirinya sudah berjualan tinutuan sejak delapan tahun lalu.
Tinutuan yang Yeni jual harganya Rp 15 ribu sudah dengan tambahan satu perkedel nike dan satu tahu goreng.
"Kalau mau tambah gorengan baru dikenakan biaya Rp 1000-Rp 5 ribu per gorengan," kata Yeni, Selasa (14/9/2021).
Selain tinutuan, Yeni juga menjual makanan khas Manado lainnya seperti mie cakalang dan miluh atau jagung rebus.
Setiap hari, Kios Tinutuan Singkil ini buka pukul 07.30-17.00 Wita.
Meski begitu, Yeni mengatakan kiosnya paling ramai dikunjungi di pagi hari.
"Kalau hari biasa juga tidak terlalu ramai, paling ramai hari Minggu," tambah Yeni.
Meski saat ini kita masih di tengah pandemi virus corona (Covid-19) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Yeni mengaku dagangannya tidak terdampak.
"Karena kan makanan tetap menjadi kebutuhan sehari-hari, tinggal orang yang menentukan hari ini mau makan apa, besok makan apa," pungkas Yeni.
Tentang Manado