Jagat Raya
Ledakan Bintang Supernova Requiem Diprediksi Terjadi 2037
Meskipun demikian, beberapa peristiwa, seperti hujan meteor tahunan dan gerhana dapat diprediksi.
Para ilmuwan percaya bahwa mereka butuh sekitar empat miliar tahun di mana cahaya mencapai Bumi. Para astronom juga memprediksi bahwa cahaya supernova akan kembali berdasarkan model komputer cluster.
Digambarkan bahwa jalur yang berbeda cahaya dari ledakan besar mengambil melalui materi gelap di cluster.
Para astronom juga mencatat bahwa citra yang tertangkap pada tahun 2016 mengambil rute yang berbeda melalui cluster, tiba di Bumi pada waktu yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan panjang jalur cahaya yang diikuti oleh cahaya supernova.
Mengutip dari Space, Rodney, Brammer, dan astronom Johan Richard dari Universitas Lyon di Prancis, bekerja sama untuk menganilisis lebih lanjut terkait peristiwa trsebut.
Para astronom percaya cahaya dari supernova akan muncul lagi setelah tahun 2037, yakni pada tahun 2042. Tetapi ada sedikit perbedaan, di mana cahayanya akan terlihat sangat redup, sehingga tidak akan terlihat.
Kapan Matahari Kita Akan Mati? Ilmuwan Temukan Jawabannya
Sementara itu, para ilmuwan telah membuat prediksi tentang akhir dari Tata Surya kita, dan kapan matahari akan mati atau redup.
Sebelumnya, para astronom mengira peristiwa itu akan berubah menjadi nebula planet, yakni gelembung gas dan debu yang bercahaya.
Sebuah tim astronom internasional membaliknya lagi pada tahun 2018 dan mereka menemukan bahwa nebula planet memang merupakan mayat Matahari yang paling mungkin.
Jadi, kapan Matahari mati?
Ilmuwan menjelaskan bahwa Matahari kita berusia sekitar 4,6 miliar tahun, ini diukur berdasarkan usia benda-benda lain di Tata Surya yang terbentuk sekitar waktu yang sama.
Berdasarkan pengamatan bintang-bintang lain, para astronom memperkirakan, Matahari akan mencapai akhir hidupnya dalam waktu sekitar 10 miliar tahun lagi.
Dilansir dari Science Alert, Senin (6/9/2021), dalam waktu sekitar 5 miliar tahun, Matahari akan berubah menjadi raksasa merah. Inti bintang ini akan menyusut, tetapi lapisan luarnya akan meluas ke orbit Mars, menelan planet Bumi dalam prosesnya.
Dalam studi yang menjelaskan kapan Matahari kita mati atau redup, para ilmuwan menjelaskan bahwa kecerahan Matahari terus meningkat sekitar 10 persen setiap miliar tahun.
Sepertinya, peningkatan kecerahan Matahari ini tidak banyak, tetapi ternyata itu akan mengakhiri kehidupan di Bumi. Lautan kita akan menguap, dan permukaannya akan menjadi terlalu panas untuk membentuk air.