Berita Nasional
Jawaban Gibran Rakauming Tolak Dicalonkan Pilkada DKI Jakareta, Ingatkan Kata Jokowi Dulu
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka membantah ia berniat maju pada Pilkada DKI Jakarta 2022 mendatang.
"Saya fokus di Solo, masih di Solo saja," lanjutnya.
Diketahui sebelumnya, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat meminta putra sulung Jokowi untuk fokus terhadap penugasan partai sebagai Wali Kota Solo.
"Kalau menurut hemat saya, orang memuji baik, kerja bagus dipuji itu baik, dikritik juga baik, saran saya sebaiknya Mas Gibran itu fokus untuk menyelesaikan penugasan di Solo," kata Djarot, Senin (13/9/2021).
"Nggak usah mikir ke Jakarta kek, ke Jawa Tengah kek, kan nanti pemilihannya serentak, ya toh. Jadi saran saya kepada Mas Gibran fokus aja di sana, tapi kalau beliau (PWNU DKI) memuji ya boleh, mengkritik juga boleh," imbuhnya
Selain itu, Anggota Komisi II DPR RI itu juga menegaskan para kader untuk fokus menyelesaikan penugasan partai di daerahnya masing-masing dan tidak memikirkan ancang-ancang untuk pilkada berikutnya karena tahapannya masih lama.
Ia memastikan semua kader punya hak dan kesempatan yang sama menjadi pemimpin, termasuk Gibran putra sulung Presiden Jokowi.
Menurut Djarot, proses kepemimpinan di PDIP melalui jenjang dan proses yang panjang.
"Kita berikan kesempatan tidak hanya Mas Gibran, yang lainnya juga. PDIP tidak pernah menganggap Mas Gibran punya keistimewaan, semua sama," pungkasnya.
Ucapan Jokowi 2012 Silam
Sebelumnya, saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo, Joko Widodo, yang akrab disapa Jokowi, mengaku tak tertarik maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
Kala itu, ia malah mengaku terkejut dengan hasil survei Cyrus Network yang menyatakan dirinya termasuk calon terunggul dengan perolehan suara 17,3 persen.
"Saya, tuh, enggak ada potongan jadi gubernur. Tujuh tahun lalu, penampilan ajudan saya lebih baik dari saya.
Kalau ada tamu, pasti yang disalami itu ajudan saya," kata Jokowi sambil tertawa kepada para wartawan di sela-sela Rapat Kerja Pemerintah 2012, Kamis (19/1/2012), di Jakarta International Expo, Jakarta, seperti diwartakan Kompas.com.
Ia menambahkan, semua aplikasi penyelesaian masalah di Solo dapat diterapkan di Jakarta.
Menurut dia, masalah perkotaan umumnya sama, hanya skalanya saja yang berbeda.
"Kuncinya itu masalah leadership dan manajemen," tuturnya.