Kebakaran di Lapas Tangerang
Korban Tewas Kebakaran di Lapas Tangerang Bertambah, Meninggal Dunia Tadi Malam Pukul 21.21 WIB
Update kondisi korban kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang. Telah bertambah satu orang korban meninggal dunia.
Disampaikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono (Tangkap Layar Kompas Tv) Senin (13/9/2021) (Tangkap Layar Kompas Tv)
Bahwa polisi telah menerima seluruh data ante mortem dari ke 41 korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang.
Termasuk juga data dari dua warga binaan yang berasal dari negara lain, Warga Negara Asing (WNA).
Data tersebut, kata Rusdi, didapat dari pemeriksaan kesehatan berkala di dalam Lapas.
Hal tersebut diungkap oleh Rusdi saat konferensi pers yang disiarkan langsung melalui Kompas Tv, Minggu (12/9/2021).
"Tim DVI telah mendapatkan seluruh data antemortem dari 41 korban tersebut, termasuk data dari dua WNA."
"Tim DVI mendapatkan (data) dari Lapas, kan ada pemeriksaan kesehatan segala macam, itu menjadi bagian data ante mortem dari yang bersangkutan."
"Jadi data ante mortem dari 41 korban itu sudah dimiliki oleh DVI, dan sekarang sedang dilakukan pencocokan dengan data post mortem (data setelah kejadian kebakaran)," kata Rusdi.
Dari data tersebut, Rusdi mengabarkan, 10 korban di antaranya sudah teridentifikasi.
Sementara ke 31 korban lainnya saat ini sedang dalam proses pencocokan data oleh Tim Disaster Victim Indentification (DVI) RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Pada 12 September 2021, TIM DVI telah berhasil mengidentifikasi 10 jenazah dan tinggal sisa 31 jenazah dan sampai sekarang masih dalam identifikasi petugas," terang Rusdi.
Dari ke 10 korban yang telah teridentifikasi tersebut, tiga di antaranya baru saja teridentifikasi di hari Minggu, kemarin.
Dua korban melalui metode pencocokan DNA dan satu di antaranya masih dapat diketahui melalui sidik jari.
"Pada hari ini, tim telah melakukan rekonsiliasi dan telah berhasil mengidentifikasi tiga korban. Dua (korban) melalui pencocokan DN , dan satu masih dapat diketahui dari sidik jari," kata Rusdi.