Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Peristiwa G30S PKI

Kisah Mayjen Sutoyo Siswomiharjo Dihujani Peluru Pemberontak G30 September PKI, Ini Hasil Otopsinya

Kisah Mayjen Sutoyo Siswomiharjo dibunuh dalam peristiwa G30S PKI 1965. Diculik dan dibawa ke Lubanh Buaya.

Editor: Frandi Piring
Istimewa.
Kisah Jenderal Sutoyo Siswomiharjo terbunuh saat peristiwa G30S PKI September 1965. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah Mayor Jenderal TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo, perwira tinggi TNI-AD saat diculik dan kemudian dibunuh dalam peristiwa Gerakan 30 September di Indonesia.

Sebagai informasi, Sutoyo Siswomiharjo lahir di Bagelen, Jawa Tengah, pada 22 Agustus 1922.

Mayjen Sutoyo Siswomiharjo menamatkan jenjang sekolah tertingginya di Algemeene Middelbare School (AMS), setingkat SMA, pada tahun 1942.

Waktu ini bersamaan dengan berakhrnya masa pendudukan belanda di Indonesia.

Selanjutnya, Jepang menduduki Indonesia.

Pada awal masa pendudukan Jepang ini, Sutoyo Siswomiharjo bekerja sebagai pegawai di Kantor Kabupaten Purworejo.

Awalnya, ia berposisi sebagai pembantu bagian skretariat.

Lima bulan kemudian, ia ditugaskan untuk mengepalai satu di antara beberapa bagian di kantor tersebut.

Jabatan ini pun tidak diemban dalam waktu yang lama.

Beberapa waktu kemudian ia dipindahkan menjadi Panitera Bupati.

Di waktu yang sama, jepang membutuhkan tenaga terdidik untuk menjalankan administrasi pemerintahaan.

Oleh karena itu Jepang membuka kesempatan bagi pemuda Indonesai untuk mengikuti sebuah pendidikan.

Kesempatan itu tida disia-siakan oleh Sutoyo Siswomiharjo.

Ia mengikuti program pendidikan di Kenkoku Gakuin, atau Balai Pendidikan Tinggi, di Jakarta.

Menamatkan pendidikan ini, Sutoyo Siswomiharjo diangkat menjadi pegawai menengah dan kembali ditugaskan di Kantor Kabupaten Purworejo.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved