Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penanganan Covid

Kasus Kematian Covid-19 di Manado Berkurang, dari 10 Orang Jadi 2 per Hari

Sudah seminggu ini pasien Covid 19 yang dimakamkan di pemakaman khusus Covid 19 hanya berkisar 2 per hari.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Tribunmanado.co.id/Arthur Rompis
Kaban BPBD Manado Peter Eman. 

Awalnya Lee mengaku kesulitan.

Selain berhadapan dengan ketakutannya pada peti mati, ia musti menyesuaikan diri dengan rutinitas petugas pengubur jenazah Covid 19 yang serba ribet.

Memakai APD, ia kerap kepanasan saat tengah hari.

Dia pun sulit bernapas karena hidungnya ditutupi masker dan APD.

"Waktu libur adalah hal yang tidak pasti bagi kami. Karena bisa saja di waktu libur ada jenazah yang musti dikubur," katanya. 

Namun di dalam diri Lee, selain ketakutan pada peti mati, ada jiwa yang tulus untuk membantu sesama manusia tanpa pamrih. 

Lee mengikuti panggilan jiwanya. Ketakutan itu ia kubur dalam -  dalam.

"Saya merasa terpanggil. Ini tugas kemanusiaan," katanya.

Lee membeber, jenazah Covid 19 kian banyak saat ini. Lebih banyak dari kala Covid menggila pertengahan tahun lalu. Mereka kewalahan.

"Kalau dulunya sehari dua. Kini sehari tiga hingga enam. Bahkan pernah delapan," katanya.

Kian banyak jenazah, kian banyak pula tantangan. Pernah ia dan timnya terpaksa menguburkan jenazah pada tengah malam. 

Itu pengalaman yang paling ngeri baginya.

"Kala itu gelap dan ada suara - suara di sekeliling kami," katanya. 

Bagi seorang yang menjalani tugas kemanusiaan, di tengah segala kesulitan, ada sukacita yang tidak dipahami dan misterius.

Itu yang dialami Lee dan kawan kawan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved