Nasional
17 Tahun Berlalu, Kematian Munir Tak Kunjung Terungkap, Istri Terima Telepon Misterius Pollycarpus
Kronologi kematian Munir 7 September 2004. Sang istri, Suciwati terima telepon misterius dari Pilot Pollycarpus sebelum Munir meninggal di pesawat.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sudah 17 tahun berlalu kematian Munir Said Thalib, aktivis HAM yang meninggal secara misterius di pesawat pada 7 September 2004.
Kematian Munir hinnga saat ini masih menjadi tanda tanya besar karena kasusnya belum terungkap.
Terbunuhnya Munir hingga kini masih misteri karena dalang pembunuhan belum diketahui.
Meninggalnya Munir menjadi ujian sejarah hukum bangsa Indonesia.
Bahkan sempat mencuat, kematian Munir pun sudah dirasakan beberapa saat sebelum ia terbunuh.
Sebuah panggilan telepon misterius yang dianggap almarhum Munir dari orang aneh dan sok akrab.
(Foto: Aktivis Munir Said Thalib yang tewas di pesawat karena diracuni. (Kolase foto 100kpj.com/KapakGarudaWordPress.com)
Munir Said Thalib memang dikenal sebagai sosok yang idealis bagi keluarga, sahabat, dan orang dekatnya.
Idealisme ini tidak hanya diperlihatkan Munir saat memperjuangkan penegakan hak asasi manusia di Indonesia, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini juga diperlihatkan Munir saat memilih Garuda Indonesia sebagai wahana yang akan mengantarnya tiba di Belanda pada 7 September 2004, tepat 17 tahun silam.
Pendiri Imparsial dan aktivis Kontras itu sebenarnya bisa saja tidak menggunakan Garuda dalam perjalanan saat dia hendak melanjutkan studinya di Belanda.
Namun, idealisme membuat Munir menggunakan Garuda Indonesia.
"Karena akan memberikan devisa bagi negara," demikian alasan Munir, seperti dikemukakan staf Imparsial bernama Irma, dalam film dokumenter Kiri Hijau Kanan Merah (2009) yang diproduksi WatchDoc.
Dalam film itu, mantan sekretaris Munir, Nunung, juga mengungkapkan bahwa Munir merasa lebih nyaman jika naik pesawat Garuda Indonesia, dan tidak sekedar alasan idealisme.