Berita Nasional
Ingat Letjen Purn Sintong Panjaitan? Dulu Pimpin Tumpas PKI, Kini Yakin Komunis tak Ada di Indonesia
Pasukan yang dipimpin Sintong akhirnya menemukan sumur tua yang sudah ditutupi tempat penguburan jasad Pahlawan Revolusi.
Setelah menguasai RRI, Kompi Tanjung ditugas merebut Bandara Halim Perdana Kusumah yang saat itu dikuasai batalyon dari Jawa Timur yang mendukung PKI.
Bandara Halim Pernah Kusumah akhirnya bisa dikuasai pasukan PRKAD.
Saat Bandara Halim Pernah Kusumah dikuasai PRKAD, didapat informasi jasad jenderal yang diculik dikubur di sekitar Lubang Buaya.
Karena Kompi Tanjung yang sebelumnya akan diterjun ke Serawak dianggap paling siap, akhirnya mereka yang diberi tugas menemukan lokasi penguburan jasad para Pahlawan Revolusi.
Pasukan yang dipimpin Sintong akhirnya menemukan sumur tua yang sudah ditutupi tempat penguburan jasad Pahlawan Revolusi.
Saat pengangkatan jasad, Sintong akhirnya meminta bantuan tim TNI AL yang mempunyai peralatan lengkap.
Pengangkatan jasad Pahlawan Revolusi disaksikan Pangkostrad Mayjen Soeharto.
Aksi Sintong dalam penumpasan PKI tidak berhenti di Lubang Buaya.
Pada 17 Oktober 1965, Kolonel Sarwo Edhi memimpin RPKAD ke Jawa Tengah untuk melakukan “pembersihan”.
Sintong mendapat tugas di Solo.
Sintong mengatakan pasukannya menangkap ratusan tentara yang berpihak pada komunis, tapi tidak pernah membunuh warga sipil.
Ia mengaku mendengar ada beberapa kasus warga membunuh warga pendukung PKI.
''Tapi itu antara warga dengan warga sebagai bagian organisasi. Tapi tentara tidak ikut terlibat,'' katanya.
Setelah terlibat langsung dalam sejarah penumpasan PKI, Sintong pun ditanya pendapatnya tentang isu kebangkitan komunis di Indonesia.
Tak terduga mantan Danjen Kopassus ini memberikan pernyataan menohok.