Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Konflik di Afghanistan

Kisah Arghand, Jurnalis Wanita Pertama yang Berhasil Wawancarai Taliban, Sebut Ada Propaganda

Wawancara itu menurutnya adalah propaganda dari Taliban yang namanya saat ini tengah menjadi perbincangan dunia.

(Youtube/Tolo News)
Pembawa berita Tolo News, Afghanistan, Beheshta Arghand, dalam wawancara dengan pimpinan Taliban (17/8/2021) 

Arghand mengatakan, kelompok yang kini berkuasa di Afghanistan itu meminta media lokal berhenti memberitakan pengambilalihan dan kekuasaan mereka.

"Bila Anda tidak dapat mengajukan pertanyaan yang mudah, bagaimana Anda bisa menjadi seorang jurnalis?" ujar Arghand.

Banyak rekan-rekannya telah meninggalkan negara itu meskipun Taliban menjamin kebebasan media, pendidikan, dan pekerjaan bagi perempuan.

Namun Arghand kemudian memilih keluar Afghanistan bersama keluarganya.

Dia dan rombongan ikut dalam evakuasi AS yang sempat menuai kekacauan beberapa waktu lalu.

"Saya menelepon Malala (Yousafzai) dan bertanya apakah dia bisa melakukan sesuatu untuk saya," katanya.

Yousafzai, yang sempat dia wawancarai, membantu memasukkannya ke dalam daftar pengungsi Qatar.

Arghand juga menceritakan caranya menyesuaikan jilbab agar terlihat lebih seperti jilbab tradisional ketika seorang pejabat Taliban tiba-tiba muncul di studionya.

Pejabat militan itu meminta untuk diwawancarai.

Jurnalis wanita ini mengatakan, kejadian itu terjadi dua hari setelah kelompok Islam mengambil alih Kabul.

Pejuang <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/taliban' title='Taliban'>Taliban</a> menunggu makanan mereka disajikan saat makan siang di sebuah restoran di Kabul pada 26 Agustus 2021 setelah pengambilalihan militer <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/taliban' title='Taliban'>Taliban</a> menyusul penarikan pasukan AS. AFP/ WAKIL KOHSAR

"Saya melihat mereka datang (ke stasiun televisi). Saya kaget, saya kehilangan kendali. Saya berkata pada diri sendiri bahwa mungkin mereka datang untuk bertanya mengapa saya datang ke studio."

"(Untungnya) saya selalu mengenakan pakaian panjang di studio karena kami memiliki orang yang berbeda dengan pikiran yang berbeda," kata wanita 23 tahun itu kepada Reuters di Doha.

Arghand mengaku saat itu beberapa kali memeriksa pakaiannya untuk memastikan tidak ada bagian tubuh yang terlihat dan mulai melontarkan pertanyaan.

Dari kejadian tersebut, Arghand menjadi jurnalis wanita Afghanistan pertama yang melakukan tanya jawab kepada Taliban.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved