Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Peristiwa G30S PKI

Kisah Ade Irma Suryani, Putri Jenderal Nasution yang Jadi Korban G30S, Sempat Bilang Jangan Menangis

Begini kisah Ade Irma Suryani yang tertembak saat peristiwa G30S PKI 1965. Sempat berkata kepada kakaknya jangan menangis.

Editor: Frandi Piring
Istimewa
Kisah Ade Irma Suryani yang Tertembak saat Insiden G30S PKI 1965. 

Menyadari Tjakrabirawa sudah bersiap membunuh sang Suami, istri AH Nasution mewanti-wanti: "Itu yang mau membunuh kamu sudah datang.

"Kamu jangan keluar, tutup pintu!"

Namun usaha Tjakrabirawa untuk menghabisi AH Nasution tak gentar sampai di situ.

Meski pintu telah ditutup, pasukan tetap menggedor-gedor pintu menggunakan senjata.

Yanti melanjutkan, ayahnya berniat menghadapi pasukan namun sempat dilarang oleh Johanna.

Namun AH Nasution nekat membuka pintu, hingga kena tembak pasukan yang menyisakan 5 lubang bekas tembakan di lokasi.

AH Nasution kemudian menjatuhkan diri.

Peluru yang melayang nyaris mengenai Johanna, namun untung saja lewat di dahi dan tidak mengenai dirinya.

Keluarga AH Nasution mulai panik, ibunda sang Jenderal menangis karena anaknya hendak dibunuh.

Johanna dengan sigap menyerahkan Ade Irma ke pelukan tantenya, Mardiah.

Mardiah pun nekat membawa lari Ade Irma, menembus pintu di mana para Tjakrabirawa berdiri, yang berujung pada tembakan.

Ade Irma, di usianya yang masih 5 tahun, terkena tembakan peluru Tjakrabirawa.

Meski Ade Irma terkena tembakan, Johanna tetap bersikeras menyelamatkan AH Nasution.

"Mama sambil menggendong adik yang sudah berdarah, membawa Ayah ke situ (menunjuk tembok pembatas ke arah Kedutaan Besar Irak).

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved