Berita Internasional
Ingat Sayed Sadaat? Dulu Menteri Afganistan Hebat, Kini Jadi Kurir Makanan di Jerman
Cerita Sayed Sadaat viral usai foto-foto dirinya sedang mengantar pizza dengan mengendarai sepeda tersebar luas di media sosial.
TRIBUNMANADO.CO.ID- Menjadi pengantar makanan dipilih oleh Sayed Sadaat usai mengundurkan diri dari menteri di Afganistan.
Ia kini berada di Jerman untuk mencari suaka.
Kini ia sangat menikmati pekerjaan barunya tersebut.
Baca juga: Di Indonesia Ada Dua Kelompok Jaringan Teroris Senang Taliban Kuasai Afganistan, Ini Kata Pengamat
Dengan jaket oranye, sepeda kayuh, dan tas besar, pria berusia 50 tahun itu mengantar makanan dan barang-barang lainnya.
Sepintas, dia terlihat seperti kurir biasa. Belakangan, diketahui bahwa pria itu adalah eks menteri di Afghanistan, bernama Sayed Sadaat.
Dia mencari suaka di Jerman, dan kini menetap di Kota Leipzig bersama keluarganya.
Sayed Sadaat memutuskan berhenti menjadi menteri di Afghanistan karena muak melihat korupsi.
Baca juga: Ingat Malala Yousafzai? 9 Tahun Lalu Jadi Korban Ditembak Taliban, Kini Perjuangkan Nasib Afganistan
Ia kemudian banting setir jadi kurir makanan, dan mengaku tidak malu menjalani profesi barunya itu.
Pekerjaan sebagai pengantar makanan dilakoni Sayed Sadaat (di beberapa media ditulis Syed Saadat) sejak pindah ke Jerman.
"Tidak perlu malu melakukannya. Kerja ya kerja. Kalau ada pekerjaan, maka ada permintaan. Seseorang harus melakukannya," kata Sayed Sadaat, dilansir Kompas.com, Senin (30/8/2021).
Sayed Sadaat memiliki riwayat pendidikan tinggi.
Baca juga: Pantas Taliban Kuasai Ibu Kota Afganistan, Ternyata Adopsi Strategi Pemimpin Revolusi Komunis China
Dia memegang gelar S2 ganda dari Universitas Oxford jurusan Ilmu Komunikasi dan Teknik Elektro.
Riwayat pendidikan itulah yang membawanya jadi penasihat teknis Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi Afghanistan pada 2005-2013, lalu menjabat Menteri Menteri Komunikasi 2016-2018.
Selain di pemerintahan, Sayed Sadaat juga pernah menjadi CEO Ariana Telecom di London pada 2016-2017.
Selama 23 tahun berkarier, Sayed Sadaat telah bekerja di setidaknya 20 perusahaan di 13 negara, termasuk Arab Saudi.
Sayed Sadaat mundur sebagai menteri karena cekcok dengan Presiden Ashraf Ghani dan muak melihat korupsi di jajaran Pemerintahan Afghanistan.
Ia mengungkapkan, ketika mengemban jabatannya ada perbedaan antara lingkaran dalam presiden dengan dirinya.
Sayed Sadaat saat itu butuh uang negara untuk digunakan bagi kepentingan publik, tetapi pejabat lainnya tidak sependapat.
"Mereka menginginkan keuntungan pribadi. Saya tak bisa memenuhi keinginan mereka, jadi mereka mencoba menyingkirkan saya," kata Sayed Sadaat.
Banting setir jadi kurir
Setelah mengundurkan diri, Sayed Sadaat sempat bekerja sebagai konsultan telekomunikasi.
Namun, pada 2020 situasi keamanan di sana memburuk, lalu Sayed Sadaat mencari suaka di Jerman pada akhir 2020.
Sayed Sadaat menuturkan, sebenarnya bisa saja mendapatkan perlindungan di Inggris karena memiliki paspor negara itu, tetapi dia melihat ada peluang di Jerman.
Akan tetapi, karena tidak menguasai bahasa Jerman, Sayed Sadaat yang datang sendiri mengaku kesulitan mencari pekerjaan.
Sayed Sadaat lalu mengambil kelas bahasa Jerman selama empat jam setiap harinya, yang sempat tertunda karena wabah Covid-19 menghantam "Negeri Bir".
Tidak hanya itu, Sayed Sadaat juga bekerja sebagai kurir makanan untuk perusahaan pengantaran Lieferando setelah uangnya habis.
Per jam, Sayed Sadaat mengantongi bayaran 15 euro (Rp 254.090). Cukup untuk pengeluaran bulanan, termasuk biaya sewa apartemen.
Sayed Sadaat berujar, dia tidak menyesal datang ke Jerman. Dia mengatakan sempat kesulitan, tapi kini dia sudah terbiasa.
Bahkan setiap bulannya, dia bisa melahap jarak hingga 1.200 km.
"Saya melakukannya hingga mendapat pekerjaan lain," tutur Sayed Sadaat.
Cerita Sayed Sadaat viral usai foto-foto dirinya sedang mengantar pizza dengan mengendarai sepeda tersebar luas di media sosial.
Keberadaannya ditemukan oleh seorang jurnalis lokal di kota Leipzig, Jerman.
"Saat ini, saya menjalani hidup yang sederhana dan merasa aman di Jerman. Saya bahagia bersama keluarga saya di Leipzig," ujar Sayed Saadat.
Apa rencana selanjutnya? Dengan latar belakang profesinya di kementerian, Sayed Sadaat mengeklaim bisa menjembatani pemerintahan setempat dengan pengungsi Afghanistan, meski sampai sekarang belum menerima tawaran.
Ia juga berharap, kisahnya dapat menjadi katalis untuk mengubah cara orang-orang berpangkat tinggi menjalani hidup mereka di Asia dan Arab.
Sayed Sadaat lalu menerangkan, tujuannya saat ini adalah mengumpulkan uang supaya bisa mengambil studi di "Negeri Bir".
Dia mengungkapkan, sudah mengajukan banyak lamaran tetapi tak ada yang diterima, seraya mengutarakan minatnya bekerja di perusahaan telekomunikasi.
Sementara soal Taliban, Sayed Sadaat berkata kelompok tersebut mungkin sudah belajar dari masa lalunya ketika digulingkan pada 2001.
Meski begitu, Sayed Sadaat meminta kepada komunitas internasional untuk tidak berhenti memberikan dukungan kepada negaranya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Kisah Eks Menteri Afghanistan Jadi Kurir Makanan Bergaji Rp 254 Ribu, Sayed Sadaat: Tak Perlu Malu!
Berita lain terkait