Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Internasional

Ingat Sirhan? Dulu Tembak Mati Robert Kennedy dan Dihukum 53 Tahun, Kini Segera Bebas Sudah Tua

Keputusan itu merupakan kemenangan besar bagi Sirhan, meskipun itu tidak menjamin pembebasannya.

Editor: Alpen Martinus
Kolase gambar Mirror UK
Pria yang membunuh presiden Amerika, Robert F Kennedy . 

Dan saya bersyukur hari ini melihatnya sebagai manusia yang layak mendapatkan kasih sayang dan cinta.”

Sirhan, yang mengenakan seragam penjara biru dengan handuk yang dilipat seperti sapu tangan dan dimasukkan ke dalam sakunya, tersenyum ketika Douglas Kennedy berbicara.

Beberapa Anak Robert F Kennedy Tak Mendukung

Sementara itu, enam dari sembilan anak Kennedy yang masih hidup mendesak Gubernur Gavin Newsom untuk membatalkan keputusan dewan pembebasan bersyarat dan menahan Sirhan di balik jeruji besi.

"Dia mengambil ayah kami dari keluarga kami, kami tidak percaya bahwa pria ini akan direkomendasikan untuk dibebaskan."

Beberapa anak Kennedy lainnya menyerukan penyelidikan ulang atas pembunuhan itu, mereka mempercayai ada penembak kedua yang berhasil kabur.

Robert F Kennedy Jr, yang telah berbicara mendukung pembebasan Sirhan di masa lalu, menulis mendukung pembebasan bersyarat Sirhan.

Dia mengatakan dalam surat yang diserahkan ke dewan bahwa dia bertemu Sirhan di penjara dan tergerak setelah Sirhan menangis memegang tangan dan meminta pengampunan.

"Saya pergi ke sana karena saya penasaran dan terganggu dengan apa yang saya lihat dalam bukti."

"Saya terganggu adanya pernyataan orang yang salah mungkin telah dihukum karena membunuh ayah saya," kata Kennedy.

“Meskipun tidak ada yang dapat berbicara secara definitif atas nama ayah saya, saya sangat percaya bahwa berdasarkan komitmennya sendiri terhadap keadilan, bahwa dia akan sangat mendorong dewan ini untuk membebaskan Tuan Sirhan karena catatan rehabilitasi Sirhan yang mengesankan.”

Janji Sirhan Sirhan

Sementara pada hari Jumat, Sirhan kembali mengatakan dia tidak mengingat pembunuhan itu,

dia melakukan beberapa upaya untuk menunjukkan bahwa dia bertanggung jawab atas kerugian yang dia sebabkan.

Dia mengatakan kepada dewan bahwa dia telah belajar mengendalikan amarahnya dan berkomitmen untuk hidup damai.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved