Viral
Gorong-gorong Dijadikan Tempat Tinggal, Warga Ngaku Ada Pria Sering Keluar Masuk, Ini Kata Pengamat
Baru-baru ini publik dihebohkan dengan gorong-gorong yang dijadikan tempat tinggal.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Baru-baru ini publik dihebohkan dengan gorong-gorong yang dijadikan tempat tinggal.
Gorong-gorong tersebut berada di Bandung.
Gorong-gorong itu merupakan saluran air dekat Jalan Babakan Jeruk, di kawasan Pasteur, Kota Bandung
Baca juga: SOSOK Dokter Gunawan, Rawat Deddy Corbuzier hingga Sembuh, Punya Kisah yang Bikin Orang Terharu
Baca juga: Anies Baswedan Bakal Dipanggil KPK, jadi Saksi Korupsi Tanah Munjul
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Didi Ruswandi menemukan lokasi tempat tinggal warga yang bukan peruntukkannya.
Saat disidak, ditemukan sejumlah barang-barang hingga tempat yang biasa dipakai istirahat.
Namun, penghuninya sudah tidak ada di lokasi.
TribunJabar.id mencoba melihat ke lokasi yang memang ketika musim hujan tiba daerah itu jadi langganan banjir.
Selain itu, aliran airnya sangat deras ketika hujan.
Sandi (17), sehari-hari menjaga warung tambal ban di Jalan Babakan Jeruk mengaku kerap melihat seorang lelaki yang mondar-mandir keluar masuk dari gorong-gorong yang berukuran sekitar 2x2 meter.
"Biasanya saya suka melihat ada orang (laki-laki) yang keluar masuk gorong-gorong. Enggak tahu saya lebih jauhnya lagi mah. Hanya sering melihat ada orang," katanya di lokasi.
Pantauan Tribun Jabar, gorong-gorong itu berukuran kurang dari 2x2 meter persegi.
Tidak bisa berdiri dan hanya bisa bungkuk. Lokasinya memanjang karena saluran air.
Di ujung gorong-gorong, tampak cahaya putih karena termasuk bagian dari ujung gorong-gorong.
Tanggapan Pengamat Sosial
Pengamat Sosial dari Universitas Katolik Parahyangan, Garlika Martanegara, mengatakan penemuan lokasi tempat tinggal di dalam gorong-gorong saluran air di Dr Djundjunan, Kota Bandung, mencerminkan kesulitan yang dialami sebagian masyarakat untuk memperoleh tempat tinggal layak.
Garlika mengatakan kesulitan dalam memperoleh tempat tinggal ini mencerminkan juga penghasilan sebagian masyarakat yang kurang bisa memenuhi biaya tinggal di sekitar tempatnya mencari penghidupan.
"Artinya orang-orang itu penghasilannya tidak sampai untuk bisa membayar rumah yang sangat sederhana sekalipun. Atau kost atau kontrakan. Ini kembali lagi ke masalah kemiskinan," katanya saat dihubungi, Selasa (24/8).
Garlika mengatakan sebelumnya ada istilah sulit menemukan gelandangan di Kota Bandung, kecuali pengemis yang terorganisasi.
Namun dengan adanya temuan ini, kata Garlika, istilah gelandangan kembali muncul, yakni yang tidak memiliki tempat tinggal tanpa mengharap belas kasihan seperti gelandangan yang tampak di jalanan.
Solusi untuk menangani permasalahan ini sangat klasik, katanya, yakni mengentaskan kemiskinan di perkotaan.
Caranya di antaranya dengan membangunkan rumah sederhana bagi gelandangan yang tidak memiliki tempat tinggal.
"Kalau di Jakarta dikasih rusunami bagi yang tidak punya rumah, contohnya. Walau bahannya murah, tapi bisa tertib dan tidak membahayakan seperti tinggal di gorong-gorong. Ini pemandangan yang sangat tidak bagus ya, karena bisa mengundang tindak kejahatan dan jadi polusi sosial," katanya.
Jikapun ada masyarakat yang mengetahui mengenai beberapa orang yang tinggal di gorong-gorong tersebut, katanya, maka kasus ini berkembang.
Hal ini mencerminkan hidup yang semakin sulit sehingga kepedulian sosial menjadi berkurang.
"Tidak ada yang melaporkan ke dinsos, misalnya, walau mereka tahu. Ini bukti kita semakin individualis. Berkurangnya empati, apa enggak kasihan lihat orang begitu tinggalnya," kata Garlika.
"Atau masyarakat memang bingung mau digimanain lagi. Atau sudah dilaporkan dan dinsosnya bingung mau digimanain gelandangannya karena sekarang cari kerja saja sulit," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Gorong-gorong di Pasteur Bandung Dijadikan Tempat Tinggal, Tak Ada Penghuninya saat Disidak dan di TribunJabar.id dengan judul Ada Warga yang Tinggal di Gorong-gorong Kota Bandung, Pengamat Sosial Sebut Bukti Makin Individualis