Bacaan Alkitab
Bacaan Alkitab Rabu 25 Agustus 2021, Filipi 2:26-28 : Tetap Melayani Walau Sakit
Mengapa? Karena posisi Epafroditus, di Filipi, Makedonia, Yunani. Sedangkan, Paulus di Roma (kini di Italia). Jaraknya sangat jauh lebih dari 1.200 km
Sikap dan kepribadian Epafroditus itulah yang disenangi bahkan disanjung Paulus. Hal ini membuat Tuhan mengasihani baik Epafroditus maupun Paulus.
Meski dia sakit berat dan nyaris mati, tapi Tuhan mengasihani dia dan menyembuhkannya secara total. Bahkan Paulus mengirimnya kembali sekaligus untuk membawa suratnya kepada jemaat Filipi, yakni kitab Filipi yang kita baca dan renungkan ini.
Bayangkan, dia melakukan perjalanan itu, pergi dan pulang. Berapa jauh saja jarak yang dia tempuh dan berapa lama waktu yang digunakan untuk menempuhnya.
Kelelahan apa yang tidak dia rasakan? Tapi dia menerima dan menjalani semuanya dengan sukacita, maka Tuhan mengasihi dia.
Sahabat Kristus, demikiamlah pengorbanan sosok Epafroditus untuk Tuhan.
Dia mengorbankan segalanya untuk tugas yang kelihatan sederhana itu tapi sungguh sangat mulia. Dia siap menanggung risiko kematian sekalipun atas bahaya yang harus dia hadapi.
Tapi, sebagai anak Tuhan, dia yakin Tuhan beserta dia. Imannya sungguh luar biasa. Pemberian dirinya untuk Tuhan dan untuk pelayanan, tiada duanya. Itulah sebanya Paulus memyebut dia sebagai teman sekerja dan teman seperjuangan.
Marilah kita memeriksa diri kita. Pengorbanan apa yang sudah kita berikan untuk Tuhan. Atau kita justeru mengorbankan orang dan berlindung dalam pelayanan atas kejahatan kita.
Janganlah kita hitung-hitungan dengan Tuhan. Sebab terlalu banyak dan amat sangat banyak pengorbanan Kristus bagi kehidupan kita. Renungkanlah itu.
Janganlah tanyakan apa yang kita dapatkan dari pelayanan kita. Sebab sudah terlalu banyak yang kita dapatkan dari Tuhan. Sekarang, tanyakanlah pada diri kita, pengorbanan apa dan pemberian diri apa yang sudah kita lakukan bagi Tuhan.
Marilah sebagai keluarga dan jemaat Tuhan, kita introspeksi dan retrospekai diri. Periksalah hidup kita.
Renungkanlah dan hayatilah hidup kita agar hanya tertuju untuk memuliakan Tuhan. Seperti yang diteladankan Epafroditus. Agar hidup kita selalu dikasihi Tuhan dalam segala hal. Amin
Doa: Tuhan Yesus, ajarlah kami agar siap berkorban dalam melayani Tuhan dan suka menolong sesama yang lemah. Amin. (Jackried Malueseng)