Kabar Papua
Masih Ingat Egianus Kogoya dan Lekagak Telenggen? Jadi 2 Pimpinan KKB Papua Paling Berbahaya
KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya dan Lekagak Telenggen merupakan 2 dari 5 kelompok KKB yang masih aktif menebar teror
TRIBUNMANADO.CO.ID - Inilah sosok dua pemimpin KKB Papua paling berbahaya beserta peta kekuatan mereka.
KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya dan Lekagak Telenggen merupakan 2 dari 5 kelompok KKB yang masih aktif menebar teror.
Dua pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) Papua tersebut menurut Satgas Nemangkawi adalah Egianus Kogoya dan Lekagak Telenggen.
Tiga kelompok lainnya adalah Jhony Botak, Demianus Magai Yogi dan Sabinus Waker.
Menurut Kepala Satgas Penegakan Hukum (Gakum) Nemangkawi, Kombes Faisal Ramadhani, KKB Papua Egianus Kogoya terdiri dari anak-anak muda saja.
Sedangkan KKB Papua Lekagak Telenggen anggotanya lebih lengkap.
"Kelompok Egianus dan Lekagak yang paling berbahaya. Kelompok Egianus ini anak muda semua, kalau kelompok Lekagak strukturnya lengkap," ujar Kepala Satgas Penegakan Hukum (Gakum) Nemangkawi, Kombes Faisal Ramadhani, di Jayapura, Rabu (18/8/2021).
Berikut sosok kedua pimpinan KKB Papua tersebut.
1. Egianus Kogoya
Egianus Kogoya (Facebook)
Jurnalis senior Papua, Victor Mambor mengaku sempat bertemu dengan Egianus Kogoya pada Januari 2019 di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga
Victor menggambarkan sosok Egianus seperti remaja.
Begitu pun anak buahnya yang dinilai masih tergolong muda.
"Usianya sekitar 17-18 tahun, yang ada di sekitar Egianus juga masih remaja, usia belasan tahun," ucap Victor dikutip dari kompas.com, Rabu (31/7/2019).
Dari informasi yang ia dapat, Victor menyebut ayah Egianus bernama Silas Kogoya yang juga merupakan salah satu tokoh OPM.
Namun, kini ayahnya sudah meninggal.
Egianus Kogoya yang disebut-sebut sebagai otak aksi KKB Papua ini berada di sebuah daerah terpencil.
Untuk bertemu dengan Egianus, Victor menyebut ada pihak lain yang tidak bisa ia sebutkan membantu untuk membuatkan janji.
Pertemuan pun diatur pada tengah malam.
Sebelum bertemu, Victor Mambor memperkirakan, saat itu ia harus berjalan kaki sekitar 2 jam sebelum tiba di lokasi Egianus.
"Jalan gelap, saya ikut arahan saja. Saya tidak tahu itu kami jalan ke arah mana, sampai tiba di perkampungan," kata Victor
Rupanya, Egianus sudah menunggu Victor di dalam sebuah honai (rumah adat suku pegunungan).
Pertemuan pun berlangsung hanya sebentar, sekitar 15 menit.
Dikenal sebagai pimpinan sekaligus otak di balik serangan KKB Papua, Egianus Kogoya telah menorehkan sejumlah catatan kriminal
Korban serangan KKB Papua di bawah pimpinan Egianus Kogoya ini tak hanya TNI, tapi juga masyarakat sipil.
Tidak seperti KKB Papua lain yang kerap mendapat suplai senjata dari oknum-oknum tertentu, Eginaus Kogoya justru tidak pernah terditeksi melakukan jual beli senjata api.
Seluruh persenjataan kelompoknya didapat dari hasil rampasan aparat keamanan.
"Kalau Egianus memang dia maju di depan, dia senjatanya makin banyak karena dia banyak merebut senjata, kelompok ini jarang terdengar membeli," kata Faisal.
Salah satu senjata api yang dipegang kelompok Egianus adalah Minimi.
Senjata api minimi mampu menembak secara otomatis dengan kecepatan hingga 1.000 butir peluru per menit, hal ini jarang dimiliki oleh senjata sejenis.
Senjata tersebut pernah terlihat digunakan Egianus Kogoya ketuka menghadang rombongan TNI di Danau Habema pada 23 Agustus 2018 dan mengakibatkan dua anggota TNI gugur.
Selain itu, sosok Egianus diakui Faisal sulit ditangkap atau dilumpuhkan karena ia sangat menguasai geografis daerahnya dan kelompok tersebut tidak pernah keluar dari Kabupaten Nduga.
2. Lekagak Telenggen
Lekagak Telenggen (Kolase Istimewa)
Sosok asli Lekagak Telenggen pernah diungkap Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri.
Menurut Fakhiri, kelompok Lekagak Telenggen tidak berasal dari Distrik Ilaga.
Mereka merupakan pendatang.
"Kelompoknya Lekagak ini bukan tuan rumah di Ilaga, mereka pendatang yang datang mengganggu ditempatnya orang.
Sehingga TNI-Polri mengambil langkah-langkah cepat untuk melakukan penegakan hukum di Kabupaten Puncak secara masif," ujar Fakhiri, dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'TNI-Polri Bangun Pos Keamanan di 3 Distrik, KKB Pimpinan di Puncak Semakin Terjepit'
KKB Papua Lekagak Telenggen telah beroperasi sejak 2006 silam. Gerombolan ini kerap menebar teror di Kabupaten Puncak.
Lekagak Telengen dan anak buahnya cukup licin dan selalu bisa menghindari kejaran aparat TNI-Polri.
Tidak seperti Egianus Kogoya yang masih sangat muda, Lekagak Telenggen yang saat ini terkenal sebagai pemimpin KKB Yambi, Kabupaten Puncak, usianya diperkirakan sudah cukup berumur.
Menurut Faisal, kelebihan Lekagak adalah ia memimpin kelompok yang lebih terstruktur atau bisa dikatakan Lekagak lebih memiliki pengetahuan organisasi dan militerisme.
Lekagak yang saat ini menjadi salah satu orang paling dicari aparat keamanan sangat sulit ditangkap karena penjagaannya berlapis.
"Beberapa kali penindakan, Lekagak lolos terus, dia memang dijaga, jadi kalau kami lakukan penindakan ternyata layernya banyak. Jadi, paling tidak 3 KM di depan dia sudah punya pengintai yang siap mengamankan Lekagak," kata Faisal.
Hal lain yang membedakan sosok Lekagak dengan Egianus Kogoya adalah, Lekagak tidak pernah terlihat langsung dalam aksi kriminal bersenjata di Kabupaten Puncak, sedangkan Egianus kerap turun langsung bersama pasukannya ketika melakukan aksi.
Pada 2019, Lekagak Telenggen dipastikan menjadi inisiator berkumpulnya beberapa KKB dari berbagai kabupaten untuk melakukan aksi di Tembagapura, Kabupaten Mimika, tempat area operasional PT Freeport Indonesia.
Mengenai persenjataan, kelompok tersebut diperkirakan memegang sekitar 70 senjata api berbagai jenis.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Sosok 2 Pimpinan KKB Papua Paling Berbahaya Menurut Satgas Nemangkawi, Berikut Peta Kekuatan Mereka