Agus Harimurti Yudhoyono
Isi Pidato Agus Harimurti Yudhoyono Tentang Tindakan Pemerintah dalam Penanganan Covid 19
Inilah isi sebagian pidato Agus Harimurti Yudhoyono tentang bagaimana tindakan pemerintah saat ini dalam hal penanganan covid 19.
Penulis: Handhika Dawangi | Editor: Handhika Dawangi
Kedua membantu masyarakat miskin dan kurang mampu, melalui sejumlah skema jaring pengaman sosial.
Dan ketiga memulihkan ekonomi rakyat, terutama dengan memberikan berbagai keringanan dan bantuan yang diperlukan untuk menyelamatkan puluhan juta pelaku UMKM kita.
Kita mengapresiasi itu semua terlebih karena kita memahami bahwa tidak ada satu pun negara atau pemerintah di dunia yang memiliki resep ajaib untuk sukses mengatasi pandemi.
Kita juga memahami bahwa ujian ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semua warga negara dan elemen bangsa. memiliki hak dan kewajiban untuk turut memikirkan dan berkontribusi dalam menghadirkan solusi terbaik.
Karena ini negeri kita sendiri. Kalau bukan kita lalu siapa lagi.
Itu mengapa walaupun Partai Demokrat tidak berada dalam pemerintahan nasional, kami menggunakan hak dan menunaikan kewajiban kami.
Lihat Video Lengkapnya:
AHY Minta Pemerintah Tak Gagal Fokus dalam Penanganan Pandemi Covid 19
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta pemerintah tak gagal fokus dalam penanganan pandemi Covid-19.
AHY pun mengibaratkan, bak api dan asap, pandemi adalah api yang menyebabkan asap berupa persoalan ekonomi. Sehingga penanganan pandemi ini semestinya jadi prioritas utama.
Hal itu disampaikan AHY saat pidato Kebangsaan dalam memperingati 50 tahun CSIS Indonesia melalui virtual, Senin (23/8/2021).
"Kami tegas mengingatkan bahwa dalam menangani pandemi, negara tidak boleh gagal fokus antara api dan asap," kata AHY.
"Jangan kita habis-habisan berupaya menghilangkan asapnya, sedangkan apinya gagal kita padadamkan secara total. Selama ada api, selalu akan ada asap," tambahnya
Putra Presiden Ke-6 RI ini pun mengatakan, sulit diterima apabila di tengah ancaman terhadap kesehatan publik, masih ada agenda-agenda lain.
Misalnya, soal struktur belanja pemerintah dalam pembangunan infrastruktur yang ternyata masih lebih tinggi dibandingkan alokasi anggaran kesehatan.