Virus Corona
WHO Segera Luncurkan Asal-Usul Virus Corona Kedua, Diklaim Berbeda dari yang Pertama
WHO luncurkan penyelidikan kedua tentang asal-usul Covid-19, kali ini kelompok penasihat independen baru. Hasilnya diklaim berbeda dari yang pertama.
Namun dalam beberapa bulan terakhir, teori bahwa laboratorium terlibat kembali mendapat sorotan,
karena, tinjauan intelijen yang diperintahkan oleh Presiden AS Joe Biden untuk memeriksa kemungkinan tersebut.
Para kritikus mengecam penilaian awal WHO, dengan mengatakan itu adalah upaya yang cacat.
Terlebih semua anggota tim yang dikirim ke China membutuhkan persetujuan pemerintah China, seperti yang dilaporkan WHO.
Direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengakui bulan lalu bahwa "terlalu dini" untuk mengesampingkan teori kebocoran laboratorium, menggambarkan kecelakaan laboratorium sebagai "umum."
Dalam sebuah film dokumenter Denmark yang dirilis awal bulan ini, pemimpin tim WHO di Wuhan mengaku selama perjalanan ke China,
dia khawatir tentang standar keselamatan di fasilitas yang dekat dengan tempat kasus Covid-19 manusia pertama terdeteksi di Wuhan, kekhawatiran yang sebelumnya tidak diungkapkan oleh WHO.
Banyak pakar kesehatan dan ilmuwan telah menyerukan penyelidikan independen untuk dilakukan di luar WHO,
menyoroti ketidakmampuan badan tersebut memaksa negara-negara, termasuk China, untuk bekerja sama.
Newsweek mewartakan, menurut kerangka acuan yang dirilis pada Jumat (20/8/2021), kelompok ahli baru WHO juga akan terikat oleh aturan kerahasiaan tertentu,
serupa dengan yang berlaku untuk banyak kelompok ahli lainnya dari badan tersebut.
(Foto: Ilustrasi virus corona (Covid-19). Asal-usul Virus corona./Freepik.com)
Pedoman tersebut menyatakan bahwa anggota tidak boleh berbicara atas nama WHO
atau grup kepada pihak ketiga mana pun. Pertimbangan internal harus diperlakukan sebagai "sangat rahasia".
Mereka juga tidak boleh mengutip atau menggunakan dokumen apa pun di luar kewenangan grup.
WHO akan memegang kendali penuh atas laporan apa pun, termasuk apakah laporan itu akan dipublikasikan atau tidak.
(Kompas.com)
Tautan: