Bacaan Alkitab
Renungan Alkitab Kamis 19 Agustus 2021, Kisah Para Rasul 22:27 : Kepastian Hukum Bagi Paulus
Kepala pasukan tentu tahu apa yang menjadi hak dan kewajiban atau tanggunghawab seorang warganegara Roma.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pengakuan dan kesaksian Paulus tentang siapa sebenarnya dirinya, mengagetkan perwira yang bertugas menyesah dia. Si perwira bukan hanya kaget, tapi takut mendengar pernyataan Paulus kalau dia warga Rum. Diapun melapor kepada komandannya.
Setali dua ujung dengan si perwira, kepala pasukan juga kaget bukan kepalang.
Dia pun segera mendatangi Paulus dan ingin mendengar kesaksian langsung dari Paulus tentang kebenaran kabar tentangnya. Sebab, Paulus memang sudah dalam kondisi tak berdaya dan siap disesah.
Meski Paulus sudah siap dieksekusi, tapi kepala pasukan menundanya dulu sebelum ada kepastian tentang kebenaran keberadaan dan status kependudukan Paulus.
Hal ini dipandang sangat penting karena akan bersangku paut dengan kepastian hukum bagi Paulus.
Diapun langsung menanyakan kepada Paulus apakah benar dia warganegara Rum. Betapa kagetnya dia ketika mendengar jawaban Paulus bahwa, "benar," dia adalah warganegara Rum.
Inilah yang kemudian membuat status dan hak hukum Paulus ditegakkan. Dia mendapatkan keadilan dan kepastian hukum baginya.
Demikian firman Tuhan hari ini. Maka datanglah kepala pasukan itu kepada Paulus dan berkata: "Katakanlah, benarkah engkau warganegara Rum?" Jawab Paulus: "Benar." (ayat 27)
Kepala pasukan tentu tahu apa yang menjadi hak dan kewajiban atau tanggunghawab seorang warganegara Roma.
Terutama terkait dengan hak dan perlindungan hukum baginya. Termasuk juga proses hukum yang harus dia hadapi dan lewati, jika dia dianggap atau dituduh bersalah melanggar hukum.
Paulus mendapatkan hak hukumnya. Juga perlindungan dan kepastian hukum tentang masalahnya. Paukus akhirnya tidak bisa langsung diadili, apalagi disesah sebelum melewati proses peradilan yang baik dan benar, sebagaimana layaknya warga Rum.
Selain itu, dia juga tentu akan didampingi pembelanya dalam setiap proses hukum. Dan, proses peradilannya, harus dilakukan di Roma, pusat kekaisarannya. Maka "amanlah" (untuk sementara) Paulus. Setidaknya dia tidak disesah.
Sahabat Kristus, seperti Paulus yang aman karena mendapatkan "kepastian dan hak hukumnya" sehingga dia terlindungi dan terhindar dari penyesahan, demikianlah penyertaan Tuhan juga akan berlaku bagi setiap orang yang setia dan taat mengiring Dia dan melayani-Nya dengan lebih sungguh lagi dan tulus hati. Tak ada yang perlu kita takutkan di dunia ini, jika kita setia dan taat pada Tuhan.
Ancaman hukuman manusia, dalam bentuk apapun tak akan mencelakakan kita. Sebab kuat tangan kasih Tuhan, beserta kita.
Sekuat apapun manusia melukai, menyakiti kita, maka kuat kuasa kasih Allah di dalam Tuhan Yesus, melindungi kita.