Berita Tomohon
Suasana Haru Iringi Pemakaman Spego Goni, Pelatih Juara Olimpiade Liliyana Natsir dan Greysia Polii
Spego Goni meninggal dalam usia 88 tahun. Ia adalah pelatih Liliyana Natsir dan Gryesia Polii di PB Pisok Manado.
Penulis: Hesly Marentek | Editor: maximus conterius
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Isak tangis mengiringi penutupan peti jenazah almarhum Simon Petrus Goni, Senin (16/8/2021) sore.
Spego Goni, demikian ia dikenal, merupakan pelatih bulutangkis sekaligus pendiri PB Pisok Manado.
Ia pula yang mengasah kemampuan bermain dua jawara Olimpiade asal Sulawesi Utara, Liliyana Natsir dan Greysia Polii, sebelum keduanya hijrah ke Jakarta.
Spego Goni meninggal dalam usia 88 tahun pada Minggu (15/8/2021) sekira pukul 09.00 pagi.
Keluarga ataupun kerabat yang hadir dalam ibadah pemakaman di rumah duka di Kelurahan Kakaskasen Satu, Kecamatan Tomohon Utara, Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara, larut dalam suasana haru.
Peti jenazah Om Spego diangkat para pengurus Pemuda Pancasila ke dalam ambulans.
Jenazah selanjutnya dibawa ke Gereja Katolik St Fransiskus Xaverius Kakaskasen Tomohon. Di situ dilaksanakan Misa Requiem atau misa arwah.
Jenazah Om Spego selanjutnya dimakamkan di lahan pekuburan keluarga di Kakaskasen.
Semasa hidup Om Spego merupakan tokoh yang begitu berjasa.
Selain merupakan wartawan senior, Om Spego merupakan pendiri Klub Persatuan Bulutangkis (PB) Pisok.
PB Pisok ini kemudian menjadi klub lahirnya sejumlah pebulatangkis yang mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Liliyana Natsir meraih medali emas bulutangkis ganda campuran Olimpiade Rio de Janeiro 2016 berpasangan dengan Tontowi Ahmad.
Teranyar, Greysia Polii yang berpasangan dengan Apriyani Rahayu merebut medali emas ganda campuran Olimpiade 2020 Tokyo.

Tak hanya di bidang olahraga, Spego juga merupakan pendiri sekaligus Ketua Umum Pemuda Pancasila yang pertama.
Pemuda Pancasila merupakan organisasi masyarakat (Ormas) yang saat ini masih eksis.