Profil Tokoh
Tigor Silaban, Dokter yang Dedikasikan Hidup untuk Papua hingga Akhir Hayat, Berjanji kepada Tuhan
Sosok Tigor Silaban, dokter yang dedikasikan hidupnya untuk warga Papua. Putra Mantan Arsitektur Friedrich Silaban.
1. Saya akan bekerja sebagai Dokter di tempat yang jauh sekali dari Jakarta, dan say aakan bekerja lebih banyak di daerah-daerah pedalaman.
2. Saya tidak akan pernah membuka praktek Dokter swasta/mandiri/partikelir.
3. Saya tidak akan pernah meminta uang jasa kepada masyarakat ataupun perorangan tas pekerjaan Dokter saya.
4. Saya hanya akan bekerja sebagai dokter di institusi pemerintah atau swasta dan merekalah yang harus membayar saya sesuai dengan hak saya.
Demikianlah janji ini saya ucapkan pada hari Minggu tanggal 15 Januari 1978 jam 23.00 WIB di tepi pantai Ancol, dengan mempertaruhkan harga diri dan martabat saya, semoga kiranya Tuhan akan selalu menolong dan menguatkan saya dalam menjalankan janji ini.
Jakarta, 15 Januari 1978
Saya yang berjanji,
(==Tigor Silaban==)
Dikutip dari Kompas.id, pada tahun 1979 setelah lulus dari UI, Tigor menjadi tenaga kesehatan di Puskesmas Bokondini yang berada di pedalaman Kabupaten Jayawijaya.
Ia bekerja di tengah keterbatasan infrastruktur, sarana transportasi, dan rawan gangguan keamanan.
Dokter Tigor dikenal kuat berjalan kaki menapaki gunung dan sungai hingga berhari-hari agar warga di pedalaman mendapat akses kesehatan.
”Ia bahkan dikenal sebagai dokter yang berani operasi pasien walaupun risikonya sangat tinggi.
Saat itu, dokter spesialis bedah di Papua sangat minim,” kata dokter Bagus Sukaswara, rekan dan sahabat perjuangan Tigor.
Program pelayanan kesehatan di Papua
Tigor pensiun dari PNS pada tahun 2017 dan ada 38 tanda jasa yang disematkan pada pria kelahiran Bogor, 1 April 1953, itu.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/tigor-silaban-dokter-yang-dedikasikan-hidup-untuk-warga-papua.jpg)