Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabar Amye Un

Sosok Amye Un Wanita Indonesia Jadi Calon Wali Kota Darwin Australia, Punya Warung Makan Disana

Kabar membanggakan seorang wanita asal Indonesia menjadi calon Wali Kota disalah satu daerah di Australia.

Editor: Glendi Manengal
Kolase facebook/Tribunnews
Amye Un, wanita Indonesia yang mencalonkan diri sebagai calon Wali Kota Darwin, Australia. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar membanggakan seorang wanita asal Indonesia menjadi calon Wali Kota disalah satu daerah di Australia.

Diketahui WNI tersebut bernama Amye Un yang berasal dari daerah Nusa Tenggara Timur.

Amye Un mendapat dukungan warga hingga akhirnya memilih untuk mencalonkan diri sebagai Wali Kota.

Baca juga: Seungri Mantan Personel BIGBANG Divonis 3 Tahun Penjara dengan Denda Rp 14,3 Miliar

Baca juga: Gempa Bumi Magnitudo 7.5 Jumat 13 Agustus 2021 Info Terkini BMKG, Ini Lokasinya

Baca juga: Fakta-fakta Kafe Ucok Baba Dipalak Preman yang Ngaku Orang Kaya hingga Kronologi Kejadian

Sosok Amye Un Orang Indonesia yang Jadi Calon Wali Kota Darwin Australia, Ternyata Punya Warung. (Dokumentasi Amye Un via Kompas.com)

Satu lagi kabar menggembirakan dari orang Indonesia yang tinggal di luar negeri.

Adalah Amye Un menjadi perempuan Indonesia yang mencalonkan diri dalam pemilihan wali kota Darwin Australia, pada 28 Agustus 2021 mendatang.

Amye Un merupakan perempuan Indonesia yang berasal dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur.

Amye Un rencananya akan bersaing dengan lima calon wali kota lainnya pada tanggal tersebut.

Dilansir dari Tribunnews dalam artikel "SOSOK Amye Un, Wanita Indonesia Calon Wali Kota Darwin Australia, Berasal dari Pedalaman NTT", Amye Un mengaku maju menggunakan jalur independen.

Amye menuturkan, ia maju sebagai calon wali kota setelah mendapat dukungan dari warga setempat, khususnya kalangan ekonomi menengah ke bawah.

Diketahui, alasan Amye maju lewat jalur independen karena ia tak ingin terikat dengan partai politik manapun.

Menurutnya, jika tergabung dalam parpol, ia tak bisa menyampaikan aspirasi masyarakat secara baik.

"Kalau di partai kita tidak bisa menyampaikan aspirasi masyarakat dengan baik."

"Protes dari masyarakat, kalau melalui partai politik, tidak seluruhnya disampaikan ke Parlemen."

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved