Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bursa Transfer

Posisi Neymar di PSG Terjepit Messi dan Mbappe, Target La Pulga Prestasi dan Uang di Ujung Karier

Kenapa Lionel Messi memilih Paris Saint Germain (PSG), bukan Manchester City, Manchester United dan Chelsea.

Editor: Aswin_Lumintang
AFP/NURPHOTO/MEHDI TAAMALLAH
Kylian Mbappe dan Neymar 

TRIBUNMANADO.CO.ID, PARIS - Kenapa Lionel Messi memilih Paris Saint Germain (PSG), bukan Manchester City, Manchester United dan Chelsea.

La Pulga memilih PSG selain gelontoran uang yang besar. Juga, memanfaatkan klub ini yang lagi haus gelar level Liga Champions. Karena itu, pemain berpaspor Argentina ini memilih bergabung bersama tim asuhan Pochettino.

Neymar mungkin jadi orang yang pertama menyambut kedatangan Lionel Messi di gerbang Paris Saint-Germain (PSG).

Pun, kedatangan Messi juga menjadi ironi bagi striker Brasil tersebut.

Keduanya bersahabat dekat, di dalam dan di luar lapangan.

Lionel Messi dan Neymar saat sama-sama membela Barcelona.
Lionel Messi dan Neymar saat sama-sama membela Barcelona. (IST/Twitter @BarcelonaCentre)

Namun, toh dia tetap pergi dari Barcelona pada 2017 silam.

Rumor yang santer berembus saat itu adalah Neymar juga ingin memburu gelar pribadi.

Berada di Barcelona hanya membuat dia berada di balik bayang-bayang superioritas Messi.

Baca juga: Rolling Pejabat Sebelum Enam Bulan, Pemkot Manado Kantongi Izin Mendagri

Baca juga: PPKM Diperpanjang, Ini Aturan Terbaru bagi Pelaku Perjalanan di Bandara Samrat Manado

Lionel Messi secara resmi diperkenalkan oleh PSG, Selasa (10/8/2021) malam WIB (Laman Resmi PSG)

Lantaran itu, Neymar memutuskan untuk membubarkan trio MSN dan berpisah dari Messi dan Suarez.

Predikat Ballon d'Or disebut-sebut menjadi motivasi Neymar hengkang saat itu.

Kini, empat tahun berlalu, ironi terjadi, Neymar justru disatroni Messi di PSG.

Dalam point of view memburu gelar pribadi, hal itu jelas jadi pedang bermata dua bagi Neymar.

Terlebih 'saingannya' bukan cuma Messi, adapula Kylian Mbappe yang disebut-sebut calon terkuat peraih status pemain terbaik di dunia berikutnya.

Tantangan dan Peluang Skuat Mumpuni

Kedatangan Messi akan menciptakan beragam opsi bagi pelatih PSG, Mauricio Pochettino.

Namun, tantangannya juga besar.

Neymar
Neymar (diolah tribun manado)

Walau Neymar bersahabat dengan Messi semasa memperkuat Barcelona, sebagian alasan mengapa pemain Brasil itu hengkang ke PSG pada 2017 dilaporkan karena dia ingin lari dari bayang-bayang Messi.

Ditambah Mbappe dan sejumlah pemain lain, seperti Angel di Maria dan Mauro Icardi, maka Pochettino harus menemukan keseimbangan yang pas agar susunan pemain kelas dunia tidak malah menjadi kontraproduktif.

Jika Pochettino sanggup menyatukan mereka, lini depan PSG amat berbahaya.

Selama bertahun-tahun di Barcelona, Messi berjaya dalam mengemban peran sebagai 'false nine'.

Kemampuannya yang bisa turun jauh ke lini belakang ini dapat menciptakan ruang bagi Neymar dan Mbappe untuk menyerang.

Baca juga: Buat Perjanjian Pranikah, Rizky Billar dan Lesti Kejora Sepakati Hal Ini

Opsi lain, Messi bisa beroperasi di sektor kanan sebagaimana dia lakukan bersama Barcelona dalam beberapa tahun terakhir.

Akan tetapi, kunci 'kegarangan' trio ini terletak pada Neymar.

Kemunculannya di lapangan dan keterlibatannya dalam mencetak gol tampak menurun selama empat musim berlaga di Ligue 1.

Neymar mencetak 19 gol dan 13 assist dalam 30 pertandingan pada musim 2017-2018, namun hanya menjaringkan sembilan gol dan menciptakan lima assist dalam 18 partai musim lalu.

Peran pencetak gol utama diambil alih Mbappe yang mencetak 27 gol dan tujuh assist dalam 31 pertandingan Ligue 1 musi lalu.

Messi jelas akan menambah kekuatan di lini depan PSG jika dia jadi bergabung, namun tanda tanya diarahkan ke Neymar.

Tandem Berbahaya Messi

Lantaran Messi bersahabat dengan Neymar dan Mbappe punya potensi besar, dua pemain ini disebut-sebut bakal menjadi rekan terbaik Messi di lini depan.

Akan tetapi perlu dicatat bahwa selama kariernya, Messi selalu bertandem dengan pemain-pemain yang tak kalah hebat.

Saat masih remaja, Lionel Messi dimainkan sebagai pendukung Ronaldinho—mentornya pada masa awal memperkuat skuat senior Barcelona—serta Samuel Eto'o.

Baru ketika Pep Guardiola menangani Barcelona pada 2008 dan mengganti Ronaldinho, karier Messi berkembang pesat.

Diplot untuk membangun serangan dari lini tengah bersama Eto'o dan Thierry Henry, Messi tampil prima sehingga turut menyumbangkan tiga gelar juara.

Pada usia 21 tahun saat itu, Messi menjaringkan 38 gol dalam 51 laga di semua kompetisi.

Jumlah gol bertambah menjadi 62 dari sumbangan Henry dan Eto'o.

Raihan tersebut membuat pemain Argentina itu meraih gelar pemain terbaik dunia Ballon d'Or yang pertama pada 2009. Gelar serupa diraihnya lima kali lagi dalam tahun-tahun berikutnya.

Pada 2010-2011, Guardiola memasangkan Messi dengan David Villa dan Pedro Rodriguez di lini serang. Trio itu dijuluki 'MVP', sesuai dengan huruf depan nama mereka.

Awalnya, Villa dikhawatirkan tidak bermain optimal jika Guardiola menempatkannya ke posisi melebar mengingat di Valencia dia adalah striker murni.

Namun, Villa mau tidak mau menerima peran itu dan turut menyumbangkan gelar La Liga dan Liga Champions untuk Barcelona.

Pada akhir musim, trio itu mendulang 98 gol. Dari jumlah itu, 53 di antaranya dicetak Messi.

Mungkin trio paling kondang yang melibatkan Messi adalah 'MSN', bersama Luis Suarez dan Neymar.

Kedatangan Suarez dari Liverpool pada 2014 merupakan penanda perubahan bagi Messi, yang mulai beralih ke sektor kanan untuk mengakomodir pemain Uruguay itu.

Selama tiga musim, trio tersebut meraih 364 gol dan 174 assist. (BBCSport/Sports/*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ironi Neymar, Pergi dari Barcelona Agar Keluar dari Bayang-bayang, Kini Justru Ada Messi dan Mbappe, https://www.tribunnews.com/superskor/2021/08/11/ironi-neymar-pergi-dari-barcelona-agar-keluar-dari-bayang-bayang-kini-justru-ada-messi-dan-mbappe?page=all.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved