Nasional
Ingat Joni? Dulu Heroik Panjat Tiang Bendera, Kini Punya Rumah Sendiri dan Ingin Jadi Tentara
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan memberikan beasiswa dan prioritas bila Joni jika ingin menjadi tentara.
TRIBUNMANADO.CO.ID- Upacara bendera 17 Agustus 2018 di Atambua menjadi kenangan yang tak akan terlupakan oleh seorang bocah bernama Joni.
Aksinya spontan memanjat tiang bendera untuk membetulkan tali bendera merah putih menjadi viral.
Keberaniannya tersebut berbuah hasil, ia dapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Presiden Jokowi.
Baca juga: Masih Ingat Joni Bocah NTT Panjat Tiang Bendera Saat 17 Agustus? Nasibnya Kini Diungkap Hotman Paris
Pengacara Hotman Paris bagikan kabar Joni sang pemanjat tiang bendera yang pernah viral (instagram.com/hotmanparisofficial)
Memanjat tiang bendera saat upacara 17 Agustus untuk membetulkan tali pengikat Sang Merah Putih yang bermasalah
Ya, ini adalah video Peringatan HUT ke-73 Kemerdekaan RI di Pos Lintas Batas, Atambua, NTT.
Pagi itu, Jumat (17/8/2018), tali pengait pada tiang bendera bermasalah.
Pasukan pengibar bendera pun tidak dapat mengerek bendera ke atas.
Baca juga: Tiga Tahun Berlalu, Begini Kabar Joni si Bocah Viral Panjat Tiang Bendera 17 Agustus, Hidup Nyaman
Bocah Panjat Tiang Bendera - Video Viral Joni si pemanjat tiang.(tribuntimur)
Namun, tak disangka, seorang bocah laki-laki keluar dari barisan dan berlari ke tengah lapangan menuju tiang bendera.
Dirinya tanpa ragu langsung memanjat tiang sampai ke atas hingga membuat para peserta upacara heran dan terkagum-kagum.
Sosok bocah pemberani itu bernama Johannes Adekalla, atau akrab disapa Joni.
Joni merupakan siswa kelas VII SMPN 1 Silawan, Tasifeto Timur, Belu, NTT.
Baca juga: Ingat Joni Bocah Heroik Panjat Tiang Bendera 17 Agustus? 3 Tahun Berlalu Nasib Berubah, Ini Kabarnya

Bagaimana kabar Joni sekarang setelah tiga tahun berlalu?
Pengacara Hotman Paris mengungkap nasib sosok bocah pemanjat tiang bendera pada saat 17 Agustus 2018 silam.
Dilansir tribunt-imur.com melalui akun Instagram pribadi Hotman Paris mengungkapkan nasib Joni saat ini.
Diketahui, Joni telah memiliki rumah di desa Silawan, Antambua yang berada di Perbatasan Timur Leste.
Hotman Paris juga terlihat membagikan potret Joni yang berpose di depan rumah miliknya.
Dalam foto tersebut, terlihat penampakan rumah milik Joni.
Cat tembok berwarna cokelat ditambah dengan aksen bendera merah putih pada tiang, serta tertulis keteragan rumah tersebut 'Rumah Joni'.
"Joni, pemanjat tiang bendera sekarang punya rumah di desa Silawan, Antambua! Perbatasan Timur Leste," tulis Hotman Paris.
Aksi Joni tersebut lantas direkam dan diabadikan oleh orang-orang sekitar.
Bertemu Presiden Jokowi dan Tawaran Jadi Tentara
Setelah videonya viral, Joni mendapatkan banyak apresiasi dari berbagai pihak termasuk Presiden Jokowi.
Viralnya video yang menunjukkan aksi Joni tersebut mendapatkan sorotan publik, sampai-sampai dirinya dihubungi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk dapat menyaksikan opening ceremony Asian Games 2018.
Beterino menceritakan, pada Jumat lalu selepas upacara HUT Kemerdekaan RI, dirinya dihubungi pihak kementerian untuk pergi ke Kupang.
Dari Kupang, Beterino, Lorensa, dan Joni diterbangkan menuju ke Jakarta pada Sabtu (18/8/2018).
"Maka itu bapak menteri langsung telpon dan orang tua ini harus antar Joni ke Kupang, besok harus ketemu di Jakarta," beber Beterino.
Joni juga sempat pula mendapatkan hadiah dari berbagai pihak, di antaranya kesempatan menonton langsung pembukaan Asian Games 2018 di GBK bersama Menpora Imam Nahrawi, kesempatan diprioritaskan jika masuk TNI, hingga perbaikan rumah oleh Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Raja Erizman.
Hari ini, Joni mendapatkan rezeki lainnya dari pengacara kondang Hotman Paris Hutapea dan adiknya Duma Hutapea dalam bentuk uang tunai senilai Rp 50 Juta.
Setelah bertemu Hotman hari ini, Joni dijadwalkan bertemu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) Senin (20/8/2018) besok.
Johny, panggilan akrab Yohannes Ande Kala Marcal, mendapat kehormatan nonton upacara pembukaan Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (18/8/2018), bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.
Dalam kesempatan itu Imam Nahrawi menggelar jamuan makan siang untuk Johny dan keluarganya.
Johny tiba di kantor Kemenpora memakai pakaian seragam putih biru (SMP).
"Terima kasih, kita bersyukur, siang ini kita bertemu dengan pahlawan kita, anak muda yang samgat heroik," ujar Imam Nahrawi.
Setelah itu, Imam Nahrawi sempat menggendong Johny dan memakaikan jaket Asian Games kepadanya.
Kedua orangtua Johny memakai pakaian adat. Ketika pertama kali bertemu dengan orangtua Johny, Menpora langsung mencium tangan mereka.
Johny kembali menceritakan aksinya memanjat tiang bendera.
Dia mengaku sedang sakit perut saat memanjat tiang bendera itu.
"Saya sakit perut terus naik ke (pos) kesehatan," ucapnya. Ketika berada di pos kesehatan, dia mendengar Wakil Bupati menyampaikan soal tali bendera yang putus. Lantas, Johny bergegas menuju tiang untuk memanjat.
"Nggak berpikir apa apa, lari buka sepatu langsung naik. Harus berusaha ambil talinya supaya bisa lanjut upacaranya," tuturnya.
Johny sempat ditanya soal minatnya ke depan. Imam juga melihat kemampuan memanjat Johny berpotensi menjadi atlet panjat tebing.
"Bisa dari panjat tebing. Panjat tebing kita juga bisa jadi juara dunia lho," kata Imam.
Namun Johny punya keinginan lain.
Dia menyatakan diri ingin jadi anggota TNI. "Jadi tentara saja," ujar Joni.
Saat ditanya lagi soal pilihannya menjadi tentara atau anggota Polri, Joni tetap berkukuh pada pilihan awal.
"Nggak, tentara saja," ucap Joni.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan memberikan beasiswa dan prioritas bila Joni jika ingin menjadi tentara.
"Atas aksi heroiknya, Panglima TNI mengapresiasi dengan memberikan penghargaan berupa beasiswa hingga lulus SMA. Setelah lulus SMA akan mendapat prioritas apabila ingin menjadi prajurit TNI," ujar Kapuspen TNI Mayjen Sabrar Fadhilah, Sabtu.
PLN memberikan beasiswa pendidikan hingga Johny lulus sarjana (S1).
Beasiswa pendidikan juga dijanjikan pihak Pemprov NTT hingga Kemendikbud.
Kapolres Belu, AKBP Christian Tobing yang turut mendampingi Johny mengatakan rombongan dari Belu sampai di Bandara Soekarno Hatta sekira pukul 10.00.
Tobing menjelaskan, kedatangan Johny ke Jakarta merupakan undangan dari Menpora Imam Nahrawi.
"Johny didampingi oleh kedua orangtuanya, saya, dan Dandim Belu," kata Tobing. Imam Nahrawai menilai Johny merupakan sosok pahlawan pada hari HUT ke 73 Kemerdekaan RI.
"Kalau ada yang bertanya siapa pahlawan hari ini? Saya katakan Johni, yang berasal dari Kabupaten Belu, " ujar Imam di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat.
Menurut Imam, Johni pantas disebut pahlawan karena telah menyelamatkan kegiatan upacara kenaikan bendera merah putih yang sempat terhenti karena adanya insiden putusanya tali pengerek bendera.
"Ini tentu perjuangan yang sangat heroik. Ia hanya ingin menyelamatkan merah putih. Bentuk perjuangan itu beda beda, atlet berjuang di Asian Games, dia (Johny) ingin mengibarkan bendera merah putih secara nyata tanpa disuruh," papar Imam.(*)
Like and Subscribe :
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Masih Ingat Joni Bocah Viral Panjat Tiang Bendera 17 Agustus? Hotman Paris Bagikan Kabar Terbarunya
Berita lain terkait Joni Bocah Viral