Doa Bacaan
Bacaan Niat Puasa Tasua dan Asyura, Amalah di Bulan Muharram 1443 Hijriah
Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memperbanyak ibadah puasa pada bulan Muharram, bulan pertama dalam penanggalan hijriah.
"… Dan puasa di hari 'Asyura' saya berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu." HR Muslim no. 1162/2746.
Puasa Asyura menjadi puasa yang paling dikenal masyarakat.
Aisyah radhiallahu 'anha berkata:
(كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تَصُومُهُ قُرَيْشٌ فِي الْجَاهِلِيَّةِ ، وَكَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَصُومُهُ فَلَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ صَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تَرَكَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ ، وَمَنْ شَاءَ تَرَكَه.)
"Dulu hari 'Asyura, orang-orang Quraisy mempuasainya di masa Jahiliyah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga mempuasainya.
Ketika beliau pindah ke Madinah, beliau mempuasainya dan menyuruh orang-orang untuk berpuasa.
Ketika diwajibkan puasa Ramadhan, beliau meninggalkan puasa 'Asyura'.
Barang siapa yang ingin, maka silakan berpuasa. Barang siapa yang tidak ingin, maka silakan meninggalkannya."
Selain puasa pada 9 dan 10 Muharram, sejumlah ulama berpendapat adanya puasa sesudah 10 Muharram yakni pada 11 Muharram.
2. Memperbanyak Amal Saleh
Pda bulan Muharram, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak amalan saleh.
Tentu saja mengerjakan amalan baik di bulan istimewa akan mendapatkan pahala dan mendapatkan rahmat Allah SWT.
Memperbanyak amalan saleh bisa dimulai dengan berzikir, bersedekah, hingga tilawatil quran dan mengamalkannya.
3. Bertaubat
Menyesali atas dosa dan bertekad untuk tidak mengulanginya kembali menjadi tugas manusia seumur hidup.