Olimpiade Tokyo
Pelari Wanita Ini 3 Kali Pecahkan Rekor Dunia di Olimpiade Tokyo 2020, Namun Dicurigai Sebagai Pria
Ia menyabet medali perak cabang olahraga atletik nomor lari 200 meter putri. Namun, seseorang menudingnya sebagai pria.
Hal ini yang mendorong banyak pihak protes. Satu di antara yang melontarkan kritik tajam adalah mantan sprinter Polandia, Marcin Urbas.
"Saya ingin meminta tes menyeluruh pada Mboma untuk mengetahui apakah dia benar-benar seorang wanita," komentar Urbas dilansir Marca.
"Kelebihan testosteron Mboma dibandingkan peserta lain terlihat dengan mata telanjang,".
“Dalam konstruksi, gerakan, teknik, sekaligus kecepatan dan daya tahan,".
"Dia memiliki parameter anak laki-laki berusia 18 tahun, pada usia itu Personal Best saya adalah 22,01 dan dia telah melakukannya pada 21,97 di Tokyo," kata Urbas.
Bagi Urbas, kemampuan Christine Mboma memecahkan rekor dunia yunior dengan sangat mudah karena situasi hormonal ini menjadi sebuah bentuk ketidakadilan.
"Dengan kemajuan dan peningkatan tekniknya, dia akan segera mencatatakan rekor waktu 21,00 detik di 200 m dan 47,00 detik di 400 m," tambah Urbas.
"Saya akan terus berpikir kalau hal ini adalah jelas-jelas ketidakadilan buat perempuan yang pasti perempuan," kata Urbas.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Wanita Pelari Ini Pecahkan Rekor Dunia 3 Kali di Olimpiade, Urbas: Dia Beneran Cewek atau Cowok?