Cerita Psikolog Klinis di RSUP Prof Kandou Manado saat Merawat Pasien Covid 19

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Pasien Covid 19 tak hanya butuh penanganan klinis. Tapi juga psikis.

Pasien dihantui kematian, putus asa, kecemasan dan depresi. 

Ini dapat memperburuk kondisi pasien Covid 19. Tugas berat untuk menguatkan mereka diemban oleh Psikolog Klinis.

Salah satu psikolog klinis tersebut adalah Hanna Monareh.

Hanna adalah psikolog klinis yang bekerja di rumah sakit RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.

"Saya adalah tenaga kesehatan yang memiliki kewajiban untuk melayani pasien termasuk pasien terkonfirmasi positif covid-19," kata dia kepada tribunmanado.co.id, via WA Kamis (5/8/2021).

Layaknya tenaga medis lainnya yang menangani Covid 19, Hanna mengenakan APD.

Pelatihan mengenakan APD ia peroleh dari rumah sakit.

"Sebelum bertugas kami sudah dibekali dengan pelatihan dari rumah sakit mengenai pemakaian dan cara melepas APD saat bertugas di ruang isolasi," ujarnya. 

Dalam bekerja, Hanna Monareh sudah punya SOP. Tantangannya mereka harus jaga jarak tapi tetap intim dengan pasien.

"Kami sudah punya  pedoman teknis penanganan pendampingan psikologis bagi pasien di ruang isolasi dari Organisasi Profesi Ikatan Psikolog Klinis Indonesia," ujar dia.

Ia membeber, kondisi pasien berbeda - beda. Pendekatannya pun berbeda - beda. 

"Ada yang walaupun menggunakan alat bantu pernafasan, komunikasi baik namun ada pula yang kurang baik," kata dia.

Menurutnya, pasien yang diisolasi mengalami perasaan kesendirian, stres, cemas serta depresi. Ada pula yang merasa hilang pengharapan.

"Biasanya pasien disertai dengan penyakit penyerta lainnya. Penerimaan kondisi setiap pasien berbeda - beda," bebernya.