Greysia Polii
Pengakuan Pelatih di Manado tentang Greysia Polii, Datang Paling Cepat Pulang Paling Terakhir
Greysia Polii meraih emas badminton ganda putri Olimpiade Tokyo 2021. Ia bersama pasangannya Rahayu menaklukkan pasangan asal Cina dua set langsung.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Satu lagi mantan anak didik PB Pisok Manado meraih medali emas Badminton.
Ya Greysia Polii meraih emas badminton ganda putri Olimpiade Tokyo 2021. Ia bersama pasangannya Rahayu menaklukkan pasangan asal Cina dua set langsung.
Ini sejarah karena sektor putri kerap jadi titik lemah tim badminton Indonesia.
Greysia Polii mengikuti jejak Lilyana Natsir yang meraih emas ganda campuran Badminton pada Olimpiade Rio De Janeiro lima tahun lalu.
Baik Lilyana maupu Greysia merupakan atlet didikan PB Pisok.
Disanalah keduanya mengenal bulu tangkis, belajar teknik dasar serta pengembangannya sebelum merantau di Jakarta untuk berlatih lebih lanjut.
Tomi Runtu pelatih PB Pisok kepada Tribun Manado Senin (2/8/2021) mengatakan, Greysia bersama Lilyana dilatih oleh pelatih asal Tomohon Spego Goni.
Hampir tiga tahun Greysia latihan di PB Pisok. Dari umur 6 hingga 9 tahun.
"Bisa dibilang, dasar bulutangkis ia peroleh di sini," katanya.
Sebut dia, Greysia kecil sudah memperlihatkan daya juang luar biasa. Misalnya, ia kerap datang paling cepat dan pulang paling terakhir.
"Semangat juangnya sangat tinggi, ia juga kerap ambil porsi latihan lebih," katanya.
Ungkapnya, orang tua Greysia juga sangat mendukung. Ibunya yang paling antusias.
Selepas PB Pisok, ia meneruskan latihan di Jakarta. Bergabung di sejumlah klub sebelum masuk pelatnas.
"Ia umur 15 tahun sudah masuk pelatnas," katanya.
Greysia tak lupa tempat latihan masa kecilnya.