Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Greysia Polii

Forkopimda Tomohon Pakai Kaos Bertuliskan G Polii, Rayakan Kemenangan Greysia/Apriyani di Olimpiade

Greysia/Apriyani menang. Usai pertandingan Forkopimda Tomohon mengenakan kaos orange bertuliskan G Polii Indonesia.

Penulis: Hesly Marentek | Editor: Handhika Dawangi
Tribun Manado/Hesly Marentek
Forkopimda Tomohon bersama Hershya Ade Polii yang ikut hadir dalam nonton bareng di Terung Kabasaran Kolongan Tomohon. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Kegembiraan tampak dari wajah Wali Kota Caroll Senduk dan Wakil Wali Kota Wenny Lumentut usai Putri Asal Tomohon Greysia Polii menyabet medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.

Caroll Wenny yang menyaksikan Final Badminton Olimpiade Tokyo 2020 bersama Jajaran Forkopimda Kota Tomohon seketika meluapkan kegembiraan usai Pasangan Ganda Putri Indonesia Greysia Polii dan Apriyani Rahayu dinyatakan menang dua set langsung.

Greysia/Apriyani mengalahkan pasangan China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dua gim langsung 21-19 dan 21-15.

Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, Presiden Jokowi Sudah Umumkan, Berlaku Hingga 9 Agustus 2021

Baca juga: Gubernur Sulut Olly Dondokambey Siapkan Bonus Rumah untuk Greysia Polii

Baca juga: Update Kasus Covid 19 Senin 2 Agustus 2021 di Indonesia, Lengkap Jumlah Pasien Sembuh dan Meninggal

Indonesia dapat medali emas di cabor Bulu tangkis hari ini Senin 2 Agustus 2021. (Kolase Tribun Manado/Tangkap layar instagram badminton.ina dan instagram tokyo2020)

Usai pertandingan mereka semua Forkopimda Tomohon mengenakan kaos orange bertuliskan G Polii Indonesia.

Wali Kota Tomohon Caroll Senduk dan Wakil Wali Wenny Lumentut bersama Ketua DPRD Kota Tomohon Djemmy Sundah, Kepala Kejari Tomohon Fien Ering, Kapolres Tomohon AKBP Bambang Ashari Gatot dan Dandim Minahasa Letkol Inf Andy Sinaga.

Kaos ini diberikan Kakak dari Greysia Polii, Hershya Ade Polii yang ikut nonton bersama Jajaran Forkopimda di Terung Kabasaran Kolongan, Tomohon.

"Banyak Selamat Untuk Greysia Polii. Ini suatu kebanggaan bagi Indonesia dan lebih khusus masyarakat Kota Tomohon," kata Wali Kota Tomohon Caroll Senduk.

Sebelumnya saat pertandingan berlangsung, Jajaran Forkopimda tampak tegang menonton pertandingan melalui saluran TV.

FOTO: Hershya Polii saat menyaksikan Adiknya Greysia Polii bertanding di final Badminton Olimpiade Tokyo. (tribunmanado.co.id/Hesly Marentek)

Beberapa kali Wali Kota Caroll Senduk yang duduk berdampingan dengan Ketua DPRD Tomohon Djemmy berdiri ketika Greysia/Apriyani mendapat poin.

Sedangkan turut terdengar beberapa suara dari Wakil Wali Kota Tomohon Wenny Lumentut ketika Greysia/Apriayani mendulang poin.

Diketahui pada noreng Final Badminton Olimpiade Tokyo 2020 digelar menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Jajaran Forkopimda yang hadir harus melalui rapid antigen terlebih dahulu sebelum diizinkan masuk ke Terung Kabasaran. (hem) 

Gubernur Sulut Olly Dondokambey Siapkan Bonus

Gubernur Sulut, Olly Dondokambey turut menyaksikan Partai Final Bulutangkis Ganda Putri Olimpiade Tokyo, lewat layar televisi di kediamannya di Desa Kolongan, Minahsa Utara, Senin (2/8/2021)

Momen spesial karena Atlet asal kawanua Greysia Polii berpasangan dengan Apriyani Rahayu tampil di partai puncak Ganda Putri.

Olly menonton bersama Anggota DPRD Sulut, Rocky Wowor.

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey saat menyaksikan Partai Final Bulutangkis Ganda Putri Olimpiade Tokyo, lewat layar televisi di kediamannya di Desa Kolongan, Minahsa Utara, Senin (2/8/2021) (IST/Anthoni purukan)

Hasilnya Apriyani - Rahayu berhasil meraih medali emas Bulutangkis Ganda Putri Olimpiade Tokyo untuk Indonesia. Ini menjadi medali emas pertama untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo.

"Selamat untuk Greys dan Rahayu yang sudah berhasil mempersembahkan medali emas Olimpiade untuk Indonesia," ujar Olly.

Olly pun merespon kemenangan ini dan siap mengguyur atlet berprestasi asal Sulut dengan bonus sebuah rumah

Rocky Wowor, Politisi PDIP pun membenarkan ia nonton berdua dengan Gubernur Olly menyaksikan final bulutangkis ganda puteri Olimpiade Tokyo di layar televisi.

"Cukup menegangkan juga pertandingannya," ujar Rocky.

Greysia dan Apriyani menang dua set langsung. Kalimat pertama disampaikan Gubernur Olly usai pertandingan, harus diberi apresiasi berupa bonus dari Pemprov Sulut

"Pak Gubernur sampaikan akan diberikan rumah," kata Ketua Fraksi PDIP tersebut.

Rocky mengatakan, hal itu dilakukan Pemprov karena ketika Liliyana Natsir berhasil meraih emas di Olimpiade Rio 2016 dari cabang bulutangkis ganda campuran juga mendapat bonus serupa.

Kisah Perjalanan Karier Greysia Polii

Nama Greysia Polii saat ini menjadi perbincangan dunia.

Pebelutangkis asal Kota Tomohon, Sulawesi Utara ini bersama pasangannya Apriyani Rahayu berhasil meraih medali emas bagi Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020.

Keduanya mengalahkan pasangan China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dua gim langsung 21-19 dan 21-15 di Final Badminton Olimpiade Tokyo 2020.

Capaian Greysi/Apryani sekaligus menjadi sejarah, yang mana untuk pertama kalinya Indonesia menyabet emas dalam nomor Ganda Putri di Ajang Olimpiade.

Lalu bagaimana perjalanan Greysia Polii hingga menuju Juara Badminton Olimpiade Tokyo 2020?

Tribun Manado mendapat kesempatan melakukan wawancara Eksklusif bersama Hershya Ade Polii yang merupakan kakak kandung Greysia Polii.

Ia menceritakan Greysia kecil sudah harus kehilangan sang Ayah pada saat masih berusia 2 tahun.

Sejak saat itu Greysia hanya dibesarkan oleh Ibunya yang saat ini berusia 75 tahun.

"Papa meninggal saat Greysia masih umur 2 tahun," kata Hershya usai nonton bareng Final Olimpiade di Terung Kabasaran Kolongan Tomohon.

Greysia pun mulai menggeluti bulu tangkis sejak usia 5 tahun.

"Sejak Greysia 5 tahun mama selalu suport. Mama terus antar Greysia latihan, juga kami kakak-kakak memberikan suport penuh ," ungkap Perempuan yang akrab disapa Ade ini.

"Saat itu dia latihan di PB Pisok. Duluh sempat pernah sama-sama latihan dengan Liliana Natsir," ujarnya seraya menambahkan duluhnya mereka tinggal Kota Tomohon tepatnya di Jalan Okoy Kakaskasen.

"Kami tinggal di Tomohon. Ayah kami memang asli Tomohon," katanya.

Greysia sendiri menurut Hershya, terinpirasi dari kakaknya Mama yang juga merupakan Atlit bulu tangkis.

"Terinspirasi dari tante kami yang kebetulan atlit Bulatangkis. Tante kami sempat ikut di Uber Cup," ujarnya.

Adapun suka duka dilalui Greysia, malahan hampir saja gantung raket alias pensiun usai insiden 2012 lalu. Saat itu Greysia sempat didiskulifikasi pada Olimpiade London 2012.

"Itu pengalaman terburuk baginya. Malah sempat frustasi saat dianggap main sabun dan dapat kartu hitam. Dia hampir putus asa, malah nyaris pensiun usai Insiden Olimpiade London tersebut," ungkap Ade.

Meski begitu keluarga terus mendukung dan memberi support kepada Greysia. Sehingga perlahan Greysia mampu melewati masa-masa sulitnya.

"Support terus kami berikan saat itu dan Puji Tuhan Greysia mampu melewati masa-masa sulitnya," sambung Ade.

Adapun Hershya Ade Polii menyebut capaian saat ini merupakan puncak pretasi Greysia.

Dikarenakan ini juga kemungkinan merupakan olimpiade terakhir.

"Kami bangga, apalagi ini jadi Olimpiade terkahir dia. We Love You Greysia," tandas Ade. (Hem)

Berita Terkait Olimpiade Tokyo

Subscribe YouTube Channel Tribun Manado:

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved