Warga Sulut Doakan Greysia Polii Samai Prestasi Lilyana Natsir, Raih Emas Olimpiade

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Satu lagi putra Sulut berpeluang meraih medali emas di ajang Olimpiade.

Ya. Greysia Polii berpeluang mengikuti jejak Lilyana Natsir meraih gelar juara di ajang olahraga tertinggi di dunia tersebut.

Di partai final Badminton Ganda Putri, Greysia dan rekannya Rahayu akan menghadapi jagoan Tiongkok Chen dan Jia, Senin (2/8/2021). 

Dukungan dan doa diberikan warga Sulut terhadap Keke Tomohon ini jelang Final.

"Kami berhadap Greysia dapat menyamai Lilyana Natsir yang meraih emas di Olimpiade Rio De Janeiro 2016 lalu," kata Allan Doringin pelatih bulutangkis Sulut kepada Tribun Manado Minggu (1/8/2021).

Menurut Allan, perjuangan Greysia tak akan mudah. Bahkan lebih berat dari Lilyana lima tahun lalu.

"Lawan mereka di final pasangan Tiongkok yang memiliki prestasi baik dan stabil belakangan ini," katanya.

Meski demikian dia hakul yakin Greysia dan Apriani Rahayu dapat mengatasi lawannya.

Kuncinya, beber Allan, adalah mau tenang dan sabar.

"Kesalahan sendiri harus diminimalkan," katanya.

Pasangan Greysia/Apriyani berpeluang mengukir sejarah baru untuk mengakhiri puasa Indonesia mendulang medali emas di sektor ganda putri. 

Sebagaimana diketahui bahwa Indonesia tercatat belum pernah mendulang medali emas sektor ganda putri dalam sejarah perhelatan Olimpiade.

Kini, mimpi Indonesia untuk bisa memecahkan hal tersebut bisa terwujud lewat pasangan Greysia/Apriyani yang akan tampil di final Olimpiade Tokyo 2021.

Lantas, siapakah sosok Greysia/Apriyani yang baru saja berhasil lolos ke final Olimpiade Tokyo 2021. 

Pertama, kita perlu mengenal terlebih dahulu sosok Greysia Polii yang memiliki usia lebih senior daripada Apriyani Rahayu.

Dikutip Tribunnews dari Tribun Wiki, pebulutangkis kelahiran Jakarta itu kini berusia 33 tahun.

Greysia Polii merupakan anak ketiga dari lima bersaudara dari pasangan Willy Polii dan Evie Pakasi.

Dalam olahraga bulutangkis, Greysia Polii mengungkapkan bahwa panutannya adalah Zhang Ning dan Susi Susanti.

Menurut Greysia, keduanya adalah wanita hebat yang telah membuat sejarah di dunia bulutangkis.

Greysia Polii awalnya masuk ke klub Jaya Raya Jakarta dan kemudian bergabung dengan Pelatnas pada 2003.

 Dilatih oleh Richard Mainaky dan Aryono Miranat, Greysia Polii ditempatkan di kelas ganda campuran.

Greysia Polii pernah dipasangkan dengan Muhammad Rijal dan Tontowi Ahmad.

Dipindahkan ke ganda putri, Heni Budiman, Jo Novita. Vita Marissa, Nitya Krishinda Maheswari dan Meiliana Jauhari pernah berpasangan dengan Greysia Polii.

Mendapat banyak pelajaran dari seluruh mantan partner-nya, Greysia Polii pernah menempati peringkat terbaik kedelapan sedunia untuk kelas bulutangkis ganda putri.

Pada 2004 dan 2008, Greysia Polii dipasangkan dengan Jo Novita di Piala Uber Indonesia.

Berganti pasangan di tahun 2008, pasangan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari memulai perjalanan mereka. 

Hingga pada akhirnya Greysia Polii menemukan pasangan idealnya seperti yang kita lihat saat ini bersama Apriyani Rahayu.

Kedua, sosok Apriyani Rahayu yang terlihat lebih tomboy sebagai seorang atlet bulutangkis wanita.

Apriyani dalah atlet bulutangkis ganda putri Indonesia yang mendapat medali perunggu di BWF World Championship 2018 dan Asian Games 2018.

Apriyani Rahayu adalah atlet bulutangkis ganda putri Indonesia yang mendapat medali perunggu di BWF World Championship 2018 dan Asian Games 2018. (art) 

• Jadwal Bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020, Perburuan Tiket Final Anthony Ginting vs Chen Long

• Live Streaming Semifinal Bulutangkis Olimpiade Tokyo 2021, Anthony Sinisuka Ginting vs Chen Long

• Amalan-amalan yang Dianjurkan Dilakukan Menyambut Tahun Baru Islam 1443 Hijriah