Penyemprotan Disinfektan di Kota Bitung Pakai Mobil Damkar

Sebelum pelaksanaan kegiatan penyemprotan, yang bersamaan dengan pelaksanana di tingkat provinsi diawali dengan apel pengecekan personil dan armada.

Oleh Wali kota Bitung Maurits Mantiri, Wakil Walikota Hengky Honandar didampingi Sekda Audy Pangemanan, Plt asisten I Julius Ondang, Kalaks BPBD Robert Wongkar, Kasatpol PP Herry Benyamin, Plt Kepala Dinas Kesehatan dr Piter Lumingkewas dan staf khusus.

Adapun jumlah kasus positif covid 19 di Kota Bitung, per hari Jumat (30/7/2021) kemarin ketambahan 97 kasus..

Dengan total positif Covid 19 ada 2.018, sembuh 1.836, meninggal 49 dan kasus aktif 133.

Angka kesembuhan di Bitung 90.97 persen, angka kematian 2.43 persen, kasus aktif 6.59 persen.

Dan untuk kelurahan berzona merah kembali bertambah menjadi delapan Kelurahan.

Kelurahan Papusungan Kecamatan Lembeh Utara dengan enam kasus, untuk pertama kalinya berstatus zona merah.

Lalu kelurahan di Kecamatan Girian yang sempat zona merah, lalu zona orange kini merah lagi, yaitu kelurahan Girian Indah 10 kasus, Girian Permai dan Girian Atas masing-masing enam kasus.

Kemudian di Kecamatan Madidir ada kelurahan Madidir Unet dan Kadoodan sama-sama ada enam kasus aktif dan kelurahan Wangurer Utara delapan kasus.

Dan kelurahan yang selalu menjadi langganan zona merah Manembo-Nembo Atas Kecamatan Matuari tujuh kasus.

Pertanyaan: 1. Bagaimana cara pemerintah Kota Bitung dalam mencegah dan menanggulangi penyebaran Covid 19,

Menurut Wali kota Bitung penyemprotan disinfektan dilakukan berdasarkan surat edaran nomor 440/21.4510/Sekr dan dilakukan secara serantak di tingkat Provinsi.

“Penyemprotan ini, merupakan satu diantara bentuk pencegahaan dan penanggulangan lewat udara atau airborne precuations. Yang bertujuan bisa memastikan semua wilayah tersemprot dengan efektif,” kata Maurits Mantiri Wali kota Bitung, Sabtu (31/7/2021).

Selain cara itu, langkah pemerintah dalam menekan laju angka kasus covid 19 di Bitung, dengan terus menggiatkan operasi Yustisi ke tengah masyarakat untuk memastikan pemberlakuan penerapan kegiatan masyarakat (PPKM) level IV.

Serta melakukan testing, bagi mereka yang beraktivitas di tempat yang lokasinya tidak terbuka alias tertutup. Baik itu makan, tempat olahraga, cafe, warung kopi dan fasilitas umum lainnya.