Gempa Bumi
Mengingat Gempa 6,5 SR Guncang Wilayah di Jawa Barat yang Membuat Banyak Bangunan Roboh
Seperti yang diketahui sebelumnya Sukabumi pada kemarin hari Sabtu diguncang gempa.
Iding pun meminta pemerintah datang ke desanya untuk memberi arahan kepada warga jika sewaktu-waktu kembali terjadi gempa bumi.
Pasalnya, beberapa warga masih panik akibat gempa yang terjadi pada Jumat dan Sabtu ini.
"Bukan berharap ada gempa lagi, ya, kita sebagai warga setidaknya sedia payung sebelum hujan," ujarnya.
Hampir 300 sesar aktif
Termasuk Sesar Cimandiri, Indonesia memang memiliki 295 sesar aktif yang berpotensi menimbulkan banyak gempa.
Itu sebabnya gempa bumi masih terus mengancam berbagai daerah di negara kita, baik bermagnitudo kecil maupun besar.
Tiap hari BMKG mencatat goyangan gempa bumi di berbagai daerah di Indonesia.
Banyaknya korban akibat gempa ditentukan tidak hanya oleh besaran gempanya, tapi juga oleh struktur bangunan tempat kita tinggal.
Untuk mengurangi kerusakan akibat gempa bumi, seyogianya kita membangun rumah yang memenuhi standar aman gempa bumi.
Untuk itu, diperlukan sosialisasi tentang langkah aman membangun bangunan tahan gempa.
Iman Satyarno, dosen Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada, mengatakan, material dan struktur bangunan merupakan hal yang harus menjadi perhatian.
“Jadi, kalau buat rumah, dipentingkan strukturnya dulu,” ujar Iman Satyarno kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Iman menambahkan, bangunan rumah dibagi menjadi dua jenis, yakni bangunan engineered dan non engineered.
Bangunan engineered merupakan gedung yang dibuat dengan perhitungan khusus.
Umumnya bangunan engineered digunakan pada gedung dua lantai atau lebih.
Bangunan non engineered merupakan gedung satu lantai.
Bangunan tipe ini umumnya dirancang dengan perhitungan ala kadarnya, bahkan dengan material yang digunakan juga tidak diukur.
Buku Saku Panduan
Untuk mengantisipasi jatuhnya korban akibat reruntuhan bangunan rumah, pemerintah membuat buku panduan mengenai “Persyaratan Pokok Rumah yang Lebih Aman”.
Buku ini merupakan hasil kerja sama Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Panduan ini sudah diterapkan di Yogyakarta, Padang, dan Bengkulu saat pembangunan dan rekonstruksi pascagempa.