Olimpiade Tokyo
Saat Greysia Polli Ambruk dan Dipapah Keluar Lapangan Usai Bertempur 97 Menit Raih Semi Final
Greysia Polii/Apriyani Rahayu pun mencatat sejarah bagai perbulutangkisan Indonesia.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Greysia Polii/Apriyani Rahayu pun mencatat sejarah bagai perbulutangkisan Indonesia.
Selama ini, Indonesia memang masih mandul di sektor ganda putri ketika berbicara soal koleksi medali di Olimpiade.
Sejak bulutangkis menjadi olahraga resmi Olimpiade pada 1992, tak sekalipun pasangan ganda putri Merah Putih menembus babak empat besar
Namun, catatan buruk tersebut akhirnya terpecahkan Greysia Polii/Apriyani Rahayu pada Olimpiade Tokyo 2020.
Greysia/Apriyani menjaga harapan medali Olimpiade pertama Indonesia dari ganda putri setelah memenangi pertandingan perempat final.
Greysia/Apriyani menaklukkan wakil China, Du Yue/Li Yin Hui, pada pertandingan di Musashino Forest Plaza, Tokyo, Jepang, Kamis (29/7/2021).
Pertandingan tidak mudah karena harus butuh waktu selama 1 jam 37 menit lebih itu berakhir dengan kemenangan rubber game dengan skor 21-15, 20-22, 21-17 bagi Greysia/Apriyani.
Catatan waktu pertadningan selama 1 jam 37 menit menjadi rekor terlama laga di Olimpiade. Lamanya waktu pertandingan sudah pasti menguras fisik pemain.
Saat pertandingan tersebut berakhir, Greysia pun ambruk di lapangan. Ia harus dipapah untuk meninggalkan lapangan pertandingan karena mengalami kram.
Tim medis sempat masuk lapangan untuk memberi pertolongan Greysia.
Ia pun harus berdiri dengan dibantu Apriyani dan tim medis.
Setelah berdiri, Greysia pun harus dipapah meninggalkan arena pertandingan akibat kram kaki.
Apriyani mengatakan, bahwa pertandingan dengan Du/Li tidak berjalan mudah.
"Setelah mengamankan game pertama, game kedua itu lepas karena kami terbawa pola permainan mereka," kata Apriyani, dilansir dari BolasSport.com.
"Jadi akhirnya terburu-buru, selalu mati. Pelatih ingatkan coba jangan terlalu terbawa pola permainan mereka."