Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kesehatan

Tak Hanya Berat, Rindu Ternyata Juga Berdampak Buruk Pada Kesehatan Mental

Jauh dari orang tersayang bisa memicu peningkatan kecemasan, depresi, dan masalah seperti gangguan tidur, seperti laporan Scientific American

Editor: Finneke Wolajan
Freepik.com
Ilustrasi kesepian menghadapi pandemi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tak hanya berat seperti kata Dilan, periset berhasil membuktikan bahwa kerinduan juga bisa berdampak buruk pada kesehatan mental.

Jauh dari orang tersayang bisa memicu peningkatan kecemasan, depresi, dan masalah seperti gangguan tidur, seperti laporan Scientific American.

Laporan tersebut juga didukung oleh riset yang dilakukan ahli saraf Pusat Penelitian Primata Nasional Yerkes. Penelitian tersebut melibatkan tikus yang sengaja dipisahkan dari pasangannya.

Setelah beberapa lama, tikus jantan yang terpisah dari betinanya mengalami perubahan fisiologi dan menunjukan perilaku depresi.

Tikus tersebut menunjukan adanya peningkatan kadar kortikosteron, yaitu hormon yang serupa dengan hormon stres kortisol pada manusia.


Ilustrasi kesepian (Freepik.com)

Mengapa hal itu terjadi?

Menurut dugaan peneliti, jauh dari orang tersayang membuat tubuh mengalami respon fisik yang setara dengan gejala penarikan obat.

Ketika hewan monogami melakukan kawin dan hidup bersama dengan pasangan, kada oksitosin dan vasoperin yang mendorong keterikatan emosional meningkat.

Hal tersebut bisa mengaktifkan area otak yang terkait dengan penghargaan.

Karena itu, tikus-tikus tersebut bisa mengalamireaksi fisik yang serupa dengan gejala penarikan saat berada jauh dari orang tersayang.

Hal serupa juga terjadi pada manusia. Riset yang dilakukan psikologdari University of Utah, Lisa Diamond juga berhasil membuktkan adanya reaksi fisik dalam diri manusia saat berada jauh dari pasangan.

Riset dilakukan dengan memisahkan pasangan yang terlibat dalam penelitian selama empat hingga tujuh hari.

Reaksi fisik tersebut membuat manusia susah mengontrol emosi dan mengalami gangguan tidur.

Mereka juga menunjukan adanya peningkatan kadar stres dan kortisol, kecemasan, serta ketidaknyamanan fisik selama berada jauh dari pasangan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved