Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

John Sung

Kisah John Sung, Dokter Kimia yang Pilih jadi Penginjil, Setia Melayani Tuhan Meski Alami Sakit

John Sung selalu dikenang sebagai penginjil berdarah Tionghoa pada abad ke-20. Ia menjadi terkenal setelah mengadakan serangkaian perjalanan

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
isitmewa
John Sung 

Ia berbicara di gereja-gereja berbahasa Tionghoa (terutama di Bangkok), dan gereja-gereja berbahasa Thai di seluruh negeri, dari provinsi Trang di selatan sampai provinsi Prae di utara.

Para pemimpin gereja Thai, Suk Phongnoi dan Boon Mark Gittisarn menjadi penerjemah bagi Sung pada berbagai kesempatan dalam kunjungannya ke Thailand.

Berkat khotbah Sung di Thailand banyak orang Kristen kembali percaya dan orang-orang bukan Kristen menjadi percaya.

Di Indonesia, Sung berkeliling ke beberapa kota, seperti Madiun, Solo, Jakarta, Bogor, Cirebon, Semarang, Magelang, dan Yogyakarta.

Pengaruh kedatangan Sung amat besar terhadap berdirinya gereja-gereja Tionghoa di Jawa.

Akhir hayat

Menjelang akhir hayatnya, Sung menderita penyakit tuberkulosis usus yang bertahun-tahun ditanggungnya dan sangat mempengaruhi pekerjaannya.

Tak jarang ia pingsan di tengah-tengah khotbahnya, dan harus dirawat beberapa saat.

Namun, segera setelah ia siuman, ia meneruskan khotbahnya sampai selesai, dan selama itupun jemaat dengan setia menunggu sambil berdoa untuknya.

Seringkali ia harus berbicara sambil bersandar untuk mengurangi rasa sakitnya.

Sung meninggal karena penyakitnya ini pada tanggal 18 Agustus 1944 dalam usia 42 tahun.

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFIICIAL:

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved